Ketahui 2 Makna Al-Wakil Al-Jami’ dalam Asmaul Husna, Arab dan Artinya

- 22 Mei 2022, 10:27 WIB
Arti dan makna Asmaul Husna artinya nama baik Allah diantaranya yaitu Al-Wakil dan  Al-Jami’ perlu diamalkan
Arti dan makna Asmaul Husna artinya nama baik Allah diantaranya yaitu Al-Wakil dan Al-Jami’ perlu diamalkan /Pixabay/aishaabdelhamid /

DESKJABAR - Diketahui, Al-Wakil dan Al-Jami’ adalah dua dari 99 Asmaul Husna yang ada dalam Al-Quran.

Al-Wakil dan Al-Jami’ juga merupakan bagian dari Asmaul Husna yang bisa dijadikan sarana berdoa kepada Allah.

Lalu, apa arti serta makna dari Al-Wakil dan Al-Jami’ dalam Asmaul Husna?

Al-Wakil secara bahasa mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara.

Al-Wakil dalam Asmaul Husna adalah Yang Maha Mewakili atau Pemelihara, yaitu Allah yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.

Allah menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai.

Baca Juga: Arti dan Makna Asmaul Husna Artinya Nama Baik Allah SWT Al-Karim dan Al-Mu’min

Hal tersebut masih terekam dalam Al-Quran Surah Az-Zumar: 62.

ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ

Artinya, Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu.

Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah, akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah yang Mahakuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah untuk menentukan karunia-Nya.

Baca Juga: Paham Makna 99 Asmaul Husna Artinya Nama Baik Allah SWT, Inilah Adab dalam Berdoa

Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah Swt. Melahirkan sikap tawakal.

Lantas, tawakal bukan berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian.

Jadi, tawakal itu bukan berdiam diri dan tidak peduli terhadap sebab itu dan akibatnya.

Ketawakalan bisa diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat.

Orang harus berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang artinya:

“Ikatlah untamu dan bertawakallah kepada Allah SWT.”

Manusia perlu menyadari bahwa semua usahanya adalah sebuah doa yang aktif dan harapan akan adanya pertolongan-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-An'am Ayat 102:

ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ

“Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu”.

Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT.

Ketika hamba tersebut telah melihat “tangan” Allah dalam sebab-sebab dan alasan segala sesuatu, dia menyerahkan seluruh hidupnya di tangan Al-Wakil.

Sementara Al-Jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan atau Menghimpun.

Al-Jami’, yaitu bahwa Allah Maha Mengumpulkan segala sesuatu yang tersebar atau terserak.

Allah Maha Mengumpulkan apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah berkehendak.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Ali ‘Imran Ayat 9.

رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk menerima pembalasan pada hari yang tak ada keraguan padanya.”

Baca Juga: Dzikir Pembuka Rezeki Asmaul Husna yang Dahsyat, Dibukakan Gudang Rezeki Allah, Hajat Terkabul

Allah akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang-orang yang satu golongan di dunia.

Hal ini bisa dijadikan sebagai barometer, kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita di akhirat.

Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita terhimpun, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka.

Begitupun sebaliknya walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan mereka.

Karena itu, jika di dunia hati kita terhimpun dengan orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka.

Sebab orang orang yang selalu mempertaruhkan hawa nafsunya tempatnya ada di neraka.

Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang yang beriman, bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Karena tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya terhimpun dengan orang orang kafir dan orang-orang kafir juga tidak mungkin terhimpun dengan orang-orang beriman.

Allah juga mengumpulkan di dalam diri seorang hamba ada yang lahir di anggota tubuh dan hakikat batin di dalam hati.

Barangsiapa yang sempurna ma'rifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai ‘Al-Jāmi’.

Itulah pengertian makna Al-Wakil Al-Jami’ dalam Asmaul Husna sebagaimana dikutip DeskJabar.com dari laman pintar.jatengprov.go.id.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Jatengprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x