IMAM MAHDI Menurut Al Quran dan Hadits Nabi SAW: Apakah Saat Ini Sudah Ada, Ciri-Cirinya Apa?

- 17 Mei 2022, 05:15 WIB
 Ilustarasi siapa Imam Mahdi itu sebenarnya? Apakah saat ini sudah ada? Apakah memang kita perlu mengenalnya sejak sekarang?
Ilustarasi siapa Imam Mahdi itu sebenarnya? Apakah saat ini sudah ada? Apakah memang kita perlu mengenalnya sejak sekarang? /Pixabay/ Salman Ahmed

DESKJABAR - Belakangan ini orang kembali ramai membicarakan Imam Mahdi, sosok seorang pemimpin muslim yang diberi petunjuk oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

Lalu, siapa Imam Mahdi itu sebenarnya? Apakah saat ini sudah ada? Apakah memang kita perlu mengenalnya sejak sekarang?

Dilansir dari laman https://www.antaranews.com (Antara) dalam artikelnya yang berjudul: 'Imam Mahdi Menurut AlQuran dan Hadits Nabi SAW', publish 13 Desember 2021 disebutkan, sebelum mengetahui lebi jauh soal Imam Mahdi ada baiknya kita renungkan beberapa point berikut ini:

Baca Juga: MALAYSIA 'Ngeri' Jumpa INDONESA di Semifinal Sepak Bola SEA Games 2022, Rela Jadi Runner Up Grup B, BENARKAH?

1. Al Quran telah Mengabarkan, Nanti di Akhirat, Manusia Akan Dipanggil Bersama Imamnya

Allah Swt berfirman dalam surat Al Isra ayat 71, “Yauma nad’u kullu unasin bi imâmihim.” yang artinya, “Pada hari tatkala Kami menyeru seluruh manusia dengan para imam mereka,” (Qs. Al Isra:71)

Yang bisa kita tanyakan pada diri kita masing-masing adalah: Siapa Imamku saat ini?

2. Di Alam Kubur, Manusia Akan Ditanya oleh Malaikat: 'Siapa Imammu?'

Setelah mayit dikebumikan, ada dua malaikat yang bernama Mungkar dan Nakir yang ditugaskan menanyakan keyakinan-keyakinan orang yang baru meninggal tsb.

Riwayat-riwayat yang ada menyebutkan pertanyaan tersebut terkait dengan keimanan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan siapakah yang menjadi imam atau pemimpinnya.

Yang jadi pertanyaan untuk diri kita saat ini, sudahkah kita memiliki jawaban untuk pertanyaan malaikat tsb: Siapa Imam-mu?

3. Hadits Nabi SAW: “Barangsiapa Mati dan ia Tidak Mengenal Imam Zamannya, Maka Ia Mati Dalam Keadaan Jahiliyah”

Hal ini patut jadi renungan masing-masing, apakah kita sudah mengenal imam zaman yang ada saat ini? Kalau belum, mengapa tidak segera mencari tahu secara lebih serius?

Perlu diketahui, hadits-hadits 'man mata' ini terdapat dalam banyak literatur kitab referensi utama ahlussunnah (sunni) dengan berbagai redaksi.

Misalnya Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, 1421 H, jld. 28, hlm. 88; lalu Abu Daud, Musnad, 1415 H, jld.3, hlm. 425; dan Thabrani, Musnad al-Syamiyin, 1405 H, jld.2, hlm. 437:

مَنْ ماتَ وَ لَمْ يَعْرِفْ إمامَ زَمانِهِ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّة

“Barangsiapa yang mati dan ia tidak mengenal imam zamannya maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.

Baca Juga: TUYUL Ternyata Tidak Mampu Mencuri Uang dari ATM: Kenapa? Ini Alasannya...

Kitab-kitab lainnya dari kitab-kitab Ahlusunnah yang menukil hadis tsb diantaranya Shahih Muslim jilid ke-8, Mu’jam al-Kabir – Hafiz Abu Qasim Thabrani, Sunan Baihaki jilid ke-8, Musnad Daud Sulaiman bin Daud Thayalisi dan Shahih Muhammad bin Hibban Tamimi.

Ulama Ahlusunnah memandang status hadis tersebut di atas Sahih dan Hasan.

Orang-orang Syi’ah ada juga yang menggunakan hadits ini dalam bahasan atas kewajiban ber-imamah dan menjadikan hadis ini sebagai salah satu dalil atas keharusan adanya seorang imam pada semua masa dan wajibnya mengenal imam pada masa ia hidup serta menaatinya.

Dalam akidah Syi’ah, maksud dari imam dalam riwayat di atas adalah AhlulBait as atau imam-imam maksum as yang berjumlah 12 imam.

Sedangkan yang dimaksud “imam zaman” untuk umat manusia sekarang ini adalah imam terakhir (ke-12) yaitu Imam Mahdi afs; yang kini masih berada dalam 'kegaiban' dan sedang ditunggu kemunculannya pada waktu yang diizinkan Allah swt.

Pentingnya Keberadaan Imam

1. Menurut Al Quran: Dunia Tidak Akan Pernah Kosong Dari Keberadaan Hujjah Allah

Dalam pandangan Al Quran, di sepanjang sejarah kehidupan manusia, bumi tidak akan pernah kosong dari keberadaan Hujjah Ilahi.

Syihabuddin Sahruwardi, filosof mazhab Iluminasi (Syaikh Isyraq), dalam bukunya “Hikmatul Isyrâq” mengutarakan, “Dunia tidak akan pernah kosong dari hikmah (ilmu yang sempurna) dan dari keberadaan seseorang yang memiliki hikmah, hujjah-hujjah dan penjelasan-penjelasan.

Pada setiap zaman terdapat seseorang yang telah sampai kepada tingkat manusia-sempurna dimana Tuhan menjadikannya sebagai contoh sempurna dalam ilmu dan amal.

Baca Juga: Apakah NYI RORO KIDUL Itu Jin, Siapa Dia? Ustadz Syafiq Riza Basalamah Menjelaskan

Orang semacam ini adalah khalifah Allah di muka bumi. Kepemimpinan manusia berada di tangannya. Dan akan tetap seperti itu selama langit masih tetap kokoh.

Isyarat ini juga telah diberitakan dalam Al Quran, “… bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.”(Qs. Al Raad: 7)

Maknanya, akan selalu ada dan hadir seorang pemberi peringatan dan pemberi petunjuk (nabi, rasul dan para imam/washi) dalam kehidupan masyarakat manusia, yang mana ia dipilih dan ditentukan oleh Allah swt (agar petunjuk yang diberikan 100% benar).

Setelah Rasulullah SAW wafat, maka tugas tersebut diemban oleh para imam maksum ahlulbait nabi as, yang menjadi 'pasangan Al-Quran', yang bertugas menjelaskan dan menerangkan Al-Quran kepada manusia sehingga umat tidak tersesat selama-lamanya.

Ini juga merupakan perintah Rasulullah saww sendiri yang telah berwasiat pada segenap umatnya, untuk selalu berpegang teguh kepada dua pokok: yaitu (1) Alquran dan (2) Imam Ahlul Bait Nabi as.

Rasul SAW bersabda: “Aku tinggalkan padamu sesuatu yang jika kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya sepeninggalku, yaitu Kitab Allah dan ‘ltrah Ahlul Baitku”.

Selengkapnya hadits tersebut bisa dilihat pada Kitab Sahih Muslim, juz 4, halaman 123, terbitan Dar al-Ma’arif Beirut – Lebanon.

Dalam madrasah Ahlulbait, imam yang ma’shum tsb tidak harus memerintah secara lahir, namun kepemimpinan umat secara maknawi tetap berada di tangannya. Karena itu mentaatinya adalah wajib, agar manusia selamat menjalani hidupnya, sebagaimana yang diperintah Rasul saww diatas.

Baca Juga: Ada Ular Gaib Panjang 4 Km, Buaya Putih dan Ikan Mas Sebesar Pintu: MISTERI MISTIS Waduk Jatigede Sumedang

Pada zaman sekarang ini, hujjah Allah atau Imam Ma’shum itu adalah Imam Mahdi afs. Ia hidup secara rahasia dan tidak nampak dalam pandangan manusia (gaib). Masyarakat menyebut imam tersebut dengan panggilan 'Qutbu Zamân' (poros zaman) atau 'Wali Asr' (pemimpin masa), atau Imam Zaman.

Pada suatu masa yang ditentukan Allah SWT nanti, imam yang menyandang sifat-sifat Ilahi itu (yaitu Imam Mahdi afs) akan berhasil membentuk sebuah pemerintahan ilahi. Ketika imam as muncul dan dunia berada pada puncak kepemimpinannya, maka seluruh penjuru dunia akan menjadi terang bercahaya.

2. Apa Sebenarnya Pengertian Imam yang Dimaksud oleh Islam/Al Quran?

Syari’at Islam yang suci memandang kehidupan manusia dari semua sisi. Syari’at memberikan ajaran-ajarannya secara lengkap untuk membimbing manusia di semua sisi kehidupannya, baik dalam ibadah-ibadah vertikal ataupun dalam kehidupan sosial-budaya setiap individu, serta juga mengatur tata politik-pemerintahannya.

Ini berarti seorang Imam adalah pemimpin umat dalam semua segi, baik secara batin (vertikal) atau secara lahir (horizontal), baik sisi pribadi dan juga sosial, serta dari sisi ibadah dan juga pemerintahan.

Dalam Fii al-Islaam, karya ‘Allaamah Thaba Thabai ra: Imam dikatakan untuk orang yang memimpin umat atau kelompok dan memikul beban tanggung jawab tersebut, baik dalam urusan-urusan sosial dan politik (horisontal) atau keagamaan (vertikal) dan perbuatannya berhubungan erat dengan kehidupan sosialnya dimana ia (imam) hidup, baik dapat leluasa dalam menerapkan keimamahannya atau tidak (karena terhalang atau tidak diterima umat).

Baca Juga: 7 Amalan Pasca Sholat yang Pahalanya Luar Biasa Dahsyat dalam Pandangan Allah SWT, Kata Ustadz Adi Hidayat

Dalam fakta sejarah yang terjadi, memang fungsi imam seperti itu belum dapat sepenuhnya dapat diterapkan, karena terhalangi oleh realitas ummat yang belum menerimanya. Bahkan para imam as itu semua syahid terbunuh, oleh umatnya.

Nah, fungsi imamah inilah nantinya yang akan diemban oleh Imam Mahdi afs, yaitu mencakup setiap aspek kehidupan manusia dan masyarakat, baik dalam aspek ibadah vertikal ataupun aspek horizontal.

Jadi imam mahdi yang ditunggu kehadirannya itu bukan seperti pemimpin yang diperkirakan kebanyakan masyarakat awam, yang tampak seakan pahlawan yang “ujug-ujug” (tiba-tiba) muncul dikirim Tuhan dengan segala kehebatannya lalu berhasil menaklukkan seluruh dunia di bawah pemerintahannya.

Imam Mahdi afs tersebut adalah 'Imam' dalam arti yang sebenarnya: membimbing manusia menuju Allah swt, mengajarkan berbagai ilmu Allah SWT, dan mewujudkan pemerintahan ilahiah yang sempurna. Dan tugas seperti ini, mustahil diemban oleh manusia biasa.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x