Network
"Dan pihak kepolisian melihat ada tanda pengenal Danta Sudarta, yang beralamat di Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka," kata Hakim.
Menurut Hakim, dari pihak kepolisian mengetahui Danta itu kost atau ngontrak di salah satu rumah di daerah Cilandak, Jakarta, dan pas dicek ke tempat kost-annya, Danta sedang pelung ke Majalengka. Jadi tidak ada di tempat.
Mungkin kalau pak Danta ada di tempat, kata Hakim, mungkin takdir Allah harus cerita seperti ini.
"Pas balik kesini juga ada sedikit kesalahpahaman, karena pihak keluarga pak Danta yang menyusul ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta tidak cek secara detail," katanya.
Tidak teliti, kan dulu rambut pak Danta panjang, sebelum berangkat ke Jakarta, rambutnya dipotong.
Waktu penguburan mayat, kata Danta, ada yang yakin, yang meninggal dunia itu Danta, tapi ada juga yang tidak yakin.
Cuma kalau Danta tanya istrinya, hatinya sedang sedih karena kehilangan suami, dan ia seperti tidak konsen.
Menurut Hakim, pihak keluarga juga ada yang ragu, tapi tanda pengenal itulah yang menguatkan mereka.
Danta bercerita, ketika ia berada di Jakarta, sedangkan keluarganya mengadakan tahlilan, ia merasa sesuatu yang aneh.
Biasanya kalau makan nambah, tapi waktu itu Danta merasa kenyang. Bahkan pemilik warung nasi mengatakan kok tumben makannya gitu. Bahkan satu porsi tidak habis.
