Dan dari siang hari kondisi Aslina sudah sangat lemah. Kemudian sampai malamnya masih lemah. Dan dilarikan ke UGD.
"Setelah dari UGD dipindahkan ke lantai 3 kemudian disitulah sesak dia semakin menjadi," kata paman Aslina.
Aslina kemudian ditangani beberapa perawat dan dokter. Tapi menurut mata kasar kita Aslina saat itu seperti sudah mau menghadapi kematian.
"Mesin pendeteksi jantung saya lihat juga semakin lemah dan mengalami garis lurus. Kemudian alat alat itu dilepas oleh perawat," katanya.
Setelah itu pamannya menunggu di luar hampir sejaman. Dan sebelumnya menelpon semua keluarga bahwa Aslina sudah meninggal.
Namun kemudian para perawat berlarian sambil membawa peralatan dan memasang kembali alat alat pada Aslina.
Aslina kemudian dipindahkan ke ruang ICU dalam keadaan koma. Meskipun sudah bernafas kembali namun keadaan Aslina saat itu koma.
Hari kedua di ruang ICU jam 3 sore, Aslina mulai sadar, kalimat pertama yang dikatakan "pa pulang, Ina takut" katanya sambil menangis.
Hari ke 4 di ruang ICU dia sudah sadar total dan bicaranya jelas, kalimat pertama saat itu yang diucapkannya "pa, mati itu sakit".