PAHALA AMALAN PUASA SYAWAL BIKIN NGILER, Segera Laksanakan Mungkin Masih Sempat, INI DALIL DAN KEUTAMAANNYA

- 7 Mei 2022, 14:15 WIB
Keutamaan pahala amalan puasa Syawal dan hubungannya dengan qadha puasa Ramadhan
Keutamaan pahala amalan puasa Syawal dan hubungannya dengan qadha puasa Ramadhan /Freepik/

DESKJABAR – Amalan ibadah puasa Syawal merupakan satu ibadah yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

Amalan ibadah puasa Syawal bisa dilakukan di hari dan tanggal berapa pun di bulan Syawal selain pada tanggal 1 Syawal.

Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 1 Syawal atau tepatnya pada hari raya lebaran Idul Fitri kaum muslimin diharamkan melaksanakan shaum apapun termasuk puasa Syawal.

Kaum muslimin tidak boleh melaksanakan puasa Syawal di hari itu dan diperintahkan untuk berbuka dengan makanan atau minuman apapun yang halal.

Adapun jumlah hari dalam puasa Syawal adalah sebanyak 6 hari yang bisa dilakukan dengan cara disambung atau pun di selang-selang.

Baca Juga: Niat Puasa Syawal dan Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Arab, Latin hingga Terjemahannya

Lebih lengkapnya telah dirangkum oleh DeskJabar.com dari buku Risalah Shaum, terbitan tahun 2004 yang diterbitkan oleh Tafakur (Kelompok HUMANIORA) Jalan Kliningan II no 9, yang ditulis oleh Wawan Sofwan Sholehuddin.

“Shaum Syawal (puasa Syawal) adalah shaum sunat enam hari selama bulan Syawal. Shaum ini boleh dimulai sejak tanggal 2 Syawal,” Risalah Shalat hal. 98.

Adapun mengenai dalilnya ustadz Wawan Sofwan selaku penulis dari buku Risalah Shalat merujuk kepada hadits shahih yang diriwayatkan melalui jalur sahabat Ayyub.

عن أبي أيوب قال

قال النبي صلى الله عليه وسلم من صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال فذلك صيام الدهر

Artinya: “Dari Ayyub, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: Barangsiapa shaum Ramadhan kemudian mengikutinya dengan shaum 6 hari pada bulan Syawal, maka itulah shaum setahun,” H.R Al-Jama'ah kecuali Al-Bukhari dan An-Nasai.

Baca Juga: BOLEHKAH Amalan Puasa SYAWAL 6 Hari Didahulukan Sebelum Membayar QADHA RAMADHAN? Ini Kata Ustadz Amin Muchtar

Melihat dari keterangan hadits diatas dapat kita ketahui luar biasanya pahala yang telah Allah SAW siapkan bagi orang yang melaksanakan puasa Syawal.

Allah akan melimpahkan pahala seolah-olah kita sudah melaksanakan puasa selama satu tahun penuh.

Demikianlah Allah SWT yang maha pemurah melimpahkan kasih sayangnya kepada hamba-hambanya.

Manun mungkin kini timbul satu pertanyaan bagi orang yang masih memiliki hutang qadha Ramadhan, apakah harus melunasinya sebelum melaksanakan puasa Syawal?

Sebagaimana diketahui, dalam hadits di atas dikatakan jika puasa Syawal itu dilakukan setelah melaksanakan shaum Ramadhan.

Berkenaan dengan hal tersebut DeskJabar.com mengutif penjelasan ustadz Amin Muchtar dalam ceramahnya.

Dilansir DeskJabar.com dari sigabah.com yang tayang pada 22 Juli 2015 dengan judul ‘SYARIAT SEPUTAR SHAUM SYAWAL’.

Saat seorang muslim tidak bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan karena alasan yang syar'i maka wajib baginya untuk menggantinya di hari-hari yang lain.

Allah SWT berfirman:

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ - ١٨٤

“Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain,” QS. Al-Baqarah: 184.

Baca Juga: Bacaan Doa Niat Puasa Syawal, Lengkap dengan Doa Buka Puasa dan Waktu Pelaksanaan, Disertai Latin dan Artinya

Ustadz Amin Muchtar menjelaskan jika ayat tersebut mempunyai pengertian bahwa puasa qadha bisa dilakukan dengan rentang waktu yang leluasa, yakni pada hari-hari lain di luar bulan Ramadhan.

ustadz Amin Muchtar menjelaskan jika kebanyakan ulama berpendapat bahwa puasa Syawal boleh didahulukan berdasarkan petunjuk umum ayat di atas.

Namun menurut Amin Muchtar sebagian ulama juga ada yang berpendapat mesti mendahulukan puasa qadha.

Hal tersebut dikarenakan dalam hadits yang menjelaskan tentang puasa Syawal ada isyarat bahwa puasa Syawal itu diperuntukkan bagi orang yang telah sempurna melaksanakan puasa Ramadhan sebagaimana dijelaskan pada hadits di atas.

Ustadz Amin Muchtar pun menjelaskan jika jumhur ulama berpendapat kalimat yang diucapkan oleh nabi SAW dalam hadits tersebut bukan dalam konteks syarat sah pelaksanaan puasa Syawal 6 hari.

Namun, merupakan syarat diperolehnya pahala besar, yakni seperti yang digambarkan dalam hadits dengan kalimat seperti puasa selama setahun penuh.

Dengan demikian dapat dipahami jika puasa Syawal bisa dilakukan walaupun masih mempunyai hutang qadha puasa Ramadhan.

Namun jika menginginkan pahala seperti yang digambarkan pada hadits di atas alangkah baiknya diselesaikan dulu hutang qadha puasa Ramadhannya. Wallahu Alam.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: sigabah.com Risalah Shaum 2004


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah