Hati-Hati, Buya Yahya Larang Memutus Silaturahmi Walau Kepada Orang yang Jahil atau Jahat

- 8 Mei 2022, 20:49 WIB
Buya Yahya memperingatkan bahaya dari memutus tali silaturahmi walaupun kepada orang yang telah memutus hubungan tersebut terlebih dahulu.
Buya Yahya memperingatkan bahaya dari memutus tali silaturahmi walaupun kepada orang yang telah memutus hubungan tersebut terlebih dahulu. /Youtube Al-Bahjah TV/

DESKJABAR - Buya Yahya memperingatkan bahaya dari memutus tali silaturahmi walaupun kepada orang yang telah memutus hubungan tersebut terlebih dahulu.

Peringatan itu ia sampaikan pada umat Islam dalam video berjudul “Dia Memutus Silaturahmi, Apakah Saya Ikut Berdosa? - Buya Yahya Menjawab” di kanal Youtube Al-Bahjah TV pada 24 Maret 2019.

“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali persaudaraan," ujar Buya Yahya.

Baca Juga: INFO PANAS Kasus Subang, Danu Sempat Salaman dengan Yoris, Heri Susanto Tidak Percaya Danu?

Buya Yahya juga memperingatkan untuk berhati-hati dan tidak membuat masalah dengan saudara.

Peringatan itu Buya Yahya berikan kepada jamaah yang menanyakan apa yang harus ia lakukan saat ada saudaranya yang seperti memutus hubungan terlebih dahulu kepadanya.

“Penyambung silaturahmi itu bukan orang yang membalas kebaikan orang yang baik sama kita, itu mah biasa, anda dikirim buah apel besok kirim buah mangga, biasa," kata Buya Yahya menegaskan.

“Akan tetapi kehebatan orang menyambung silaturahmi adalah orang yang dijahili dijahati, malah dia mendatangi dan menyambung, itulah penyambung silaturahmi yang sesungguhnya," tutur Buya Yahya menambahkan.

 Baca Juga: Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Syawal, Harus Berturut-turut 6 Hari atau Boleh Berselang?

Buya Yahya menyatakan bahwa membalas seseorang yang melakukan kebaikan kepada kita adalah suatu kewajiban, Buya Yahya menyebutnya sebagai makna syukur kepada hamba Allah. 

Buya Yahya menjelaskan bahwa silaturahmi yang sesungguhnya adalah saat senang mendekati seseorang, baik dengan hadiah, doa atau sejenisnya, padahal dia sudah berlaku jahil atau jahat kepada kita.

Buya Yahya kemudian membahas kejadian saat seseorang mendatangi Rasulullah saw. dan mengatakan bahwa ia berusaha menyambung silaturahmi kepada saudaranya..

Ia selalu berbuat baik kepada saudara tersebut, namun ia selalu cuek dan bahkan menyakiti orang yang bertanya itu.

Baca Juga: Tata Cara & Waktu Pemberian Tahniq Menurut Khalid Basalamah, Anaknya Usia 23 Tahun Masih Sering Dikasih Kurma

Buya Yahya menyebut bahwa Rasulullah menyamakan tindakan orang tersebut seperti menaburkan debu di atas bara api.

“Orang jahat kepada kita jahil kepada kita, kalau kita tanggapi tambah kaya ditiup, tapi kalau kita diam, kita tetap berbuat baik, seperti kita siram, kita tabur dengan pasir," ujar Buya Yahya

Nabi muhammad juga menyatakan jika diteruskan maka ia akan senantiasa mendapatkan dukungan dari Allah SWT.

“Kalau engkau bisa bertahan dengan sifat mulaimu itu, engkau dengan ALlah, akan dibantu oleh Allah SWT," tutur Buya Yahya menegaskan.

 Baca Juga: Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Adalah Psikopat? Sumy Hastry Jelaskan, Luka Di Wajah Korban, Berarti Pelaku...

Riwayat lain yang dibahas oleh Buya Yahya menceritakan orang lain yang bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai apakah ia boleh membalas saudaranya yang berbuat jahat kepadanya.

“Nabi menjawab sederhana, kalau kamu balas dia, kamu sama dengan dia, ga ada kelebihan bagimu," ujar Buya Yahya.

“Kalau ada yang jahil kepada anda, yakin Allah bersama anda, kalau ada saudara dhallim kepada anda yakinlah Allah SWT bersama anda," tutur Buya Yahya menjelaskan.

Baca Juga: 65 Twibbon Doa dan Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2022, Bingkai Foto Profil Kamu di IG, FB, Twitter, WA

“Jangan mau diajak setan untuk memusuhi mereka, saudara anda jahat, jangan jahat, harga mati, ga bisa ditawar, yang menawar hanya setan," kata Buya Yahya menyimpulkan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Al - Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah