INFAQ di BULAN RAMADHAN ke Siapa Saja? Sedekah Akan Menjadi Sebesar Gunung, Kata Ustadz Adi Hidayat

- 19 April 2022, 10:29 WIB
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan keutamaan infaq di bulan Ramadhan
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan keutamaan infaq di bulan Ramadhan /tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Infaq yaitu mengeluarkan atau membelanjakan harta yang mencakup zakat dan non-zakat. Infaq ada dua jenis yaitu infaq wajib dan infaq sunnah.

Infaq wajib di antaranya kafarat, nadzar, zakat. Sedangkan infaq sunnah antara lain infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana alam dan lain-lain.

Dikutip dari https://bazis.ub.ac.id/infak/Infaq, orang yang dengan ikhlas berinfaq menafkahkan harta di jalan Allah tidak akan mengurangi harta tetapi harta yang kita miliki akan semakin bertambah.

Ibarat cermin, yang memberikan manfaat bagi pihak yang memberi dan juga yang menerima. Besaran uang yang dikeluarkan untuk berinfaq tidak ditentukan, sesuai dengan keikhlasan dari setiap orang yang mengeluarkan infaq.

Baca Juga: Bulan Puasa Suami Istri Berhubungan, Usai Subuh Baru Mandi Junub: Puasanya Sah Tidak? - Ustadz Abdul Somad 

Adapun balasan bagi orang yang berinfak dan bersedekah  disebutkan dalam Al Qur’an dan Al Hadits di bawah ini.

Dari Abu Huraira RA, ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang bersedekah dengan sebiji korma yang berasal dari usahanya yang halal lagi baik (Allah tidak menerima kecuali dari yang halal lagi baik), maka sesungguhnya Allah menerima sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian Allah menjaga dan memeliharanya untuk pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yang menjaga dan memelihara anak kudanya. Hingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung.” -Muttafaq’alaih.

Menurut Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya yang berjudul: ‘Infaq di Bulan Ramadhan, ke SIAPA Saja!?’ yang diuanggah kanal Youtube Audio Dakwah pada 30 April 2019 disebutkan, infaq itu tidak dilihat dari nilainya. Namun yang penting keikhlasan dan bukti kesungguhannya.

“Lakukan walau hanya Rp 10 ribu, Rp 20 ribu atau Rp 30 ribu gak apa-apa. gak apa2. Di islam itu yang dilihat bukan bentuknya tapi yang dilihat niatnya. Jadi kalau punya niat infaq Rp 30 ribu sebulan maka siapkan sehari seribu”, ujar Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian, jelas Ustadz Adi Hidayat, infaq juga tidak hanya berbentuk uang. Infaq itu sifatnya materi tidak hanya berbentuk uang tapi makanan juga bisa.

Baca Juga: BACAAN NIAT dan TATA CARA MANDI JUNUB atau Mandi Besar Sesuai Sunnah, Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Bahkan seandainya tidak punya apapun untuk diinfaqan, kata Ustadz Adi Hidayat, jika mendapat jatah makanan dari seseoarang sebagain makanan itu bisa disisihkan untuk berbagi ke orang lain.

Misalnya dapat kurma 3 atau 5 biji. Lalu ada yang tidak kebagian, itu bisa diberikan sebagian. Infaq bisa dilakukan dengan memberikan sehirup air sekalipun. itu hadisnya.

“Dan itu artinya walaupun cuma ada air tinggal setegukan, tapi Anda punya kawan membutuhkan, bagi dia”, kata Ustadz Adi Hidayat.

Barang lain yang bisa dijadikan amal sholeh dengan berinfaq, ungkap Ustadz Adi Hidayat adalah pakaian. Intinya  infaq itu segala yang baik-baik, sifatnya materi yang bisa dibagi.

“Tapi ingat jangan infaqan sesuatu yang Anda sendiri melihatnya sudah tidak mau”, jelas Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat menyebutkan, ada 5 golongan utama penerima infaq yakni:

  1. Orangtua

Kata Ustadz Adi Hidayat, siapa tahu di bulan Ramadhan ini saaat buka puasa dan sahur kita makan enak namun ibu yang melahirkan kita yang mengandung 9 bulan dan yang doain kita  supaya sukses pekerjaan, kaya harta, nyaman hidup, ternyata ibu mau buka saja susah sampai minta-minta ke tetangga.

“Kenapa gak Antum siapkan untuk bukanya selama sebulan kenapa gak Antum siapkan sahurnya.. Niatkan untuk berbakti, Jika orang tua ridlo maka ridlo Allah akan turun, semua akan nyaman kehidupan Antum di situ”, tutur Ustadz Adi Hidayat.

Baca Juga: Benarkah Zakat Fitrah Sebaiknya Diberikan sebelum shalat Idul Fitri? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

  1. Kerabat terdekat

Kerabat di sini, kata Ustadz Adi Hidayat bisa diartikan kerabat dalam artian hubungan biologis seperti saudara, kakak, adik, anak paman anak bibi dll. Kemudian kerabat dalam artian tetangga dekat yang ada di sekitar rumah kita.

Ustadz Adi Hidayat mengingatkan bahwa tetangga itu adalah yang paling menenal kita. Kalau kita sakit, punta maslah, yang paling sibuk duluan tetangga. Jadi jika Ramadhan tiba, walaupun punya kerabat yang jauh jangan lupakan tetangga terdekat.

“Bahkan kaidah infaq itu melewati batas-batas keyakinan. Jika tetangganya ada yang Kristen, yang Hindu yang Budha, bagi supaya merasakan kenikmatan Ramadhan. Tunjukkan bagaimana Keindahan Islam, antarkan (infaq itu)”, kata Ustadz Adi Hidayat.

Golongan penerima infaq seterusnya, sebut Ustadz Adi Hidayat yaitu: 3 Anak yatim, 4. Orang miskin dan 5. Orang yang kesulitan di perjalanan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah