DESKJABAR – Apakah semua orang yang puasa bisa mendapat kemuliaan atau tidak? Beberapa kemuliaan itu kalau digabungkan menjadi taqwa namanya.
Hal itu diungkapkan Ustadz Adi Hidayat di kanal YouTube Adi Hidayat Official berjudul,"Tiga Amalan Pokok Ramadhan - Ustadz Adi Hidayat", yang tayang pada 23 Maret 2022.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, apakah semua orang puasa pasti bertaqwa? Disebutkan dalam surat Al-Baqarah Ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa".
Hanya dengan kesungguhan dan keseriusan hati terhadap Allah SWT, harapan harapan seseorang itu bisa tercapai.
Memang, pada setiap diri seseorang ada harapan agar dikabulkan, misalnya ada keinginan besar yang ingin dicapai dalam kehidupannya.
Namun, tidak semua orang yang berpuasa akan mendapatkan kenaikan atau peningkatan nilai ketaqwaannya, serta tidak semua orang kecuali orang yang serius melaksanakan puasanya.
Oleh sebab itu untuk menunjukkan kesungguhan taqwa tersebut, Nabi memberikan tiga amalan utama.
Tiga amalan utama itu sampai sekarang bisa menjadi kurikulum di ruma. "Kalau ibu bapak ingin mengeluarkan kurikulum rahmatan, nanti bikin agendanya, supaya nggak pusing," katanya.
Misalnya, pada hari pertama pelaksanaan puasa, apa yang kita kerjakan sejak subuh, siang, dan sore, catat dalam kertas dan pasang di dinding.
Amalan tersebut:
1. Meningkatkan sholat
Maka dari sekarang keluarkan jenis-jenis sholat sunnah, apa saja siang dan malam. Sholat sunnah rawatib.
Yang rawatib itu ada 12. Rawatib itu artinya sholat shunnah yang melekat dengan sholat fardu, dan menentukan untuk memperbaiki sholat fardu. "Menambah," kata Ustadz Adi Hidayat.
Jadi, kalau kurang khusu ditambah yang disebut rawatib, bisa sebelum atau bisa sesudah sholat fardu.
"Siapa yang sholat sunnah 12 rakaat, yang mengiringi sholat fardu siang dan malam, maka akan dibangunkan satu rumah baginya di surga, kalau konsisten melaksanakan 12 rakaat itu sampai meninggal dunia," kata Ustadz Adi Hidayat.
"12 rakaat itu yakni 2 rakaat sebelum subuh, 4 rakaat sebelum dhuhur, 2 rakaat setelah dhuhur, 2 rakaat setelah mabgrib, 2 rakaat setelah isha," kata ustadz Adi Hidayat.
Kalau tidak bisa 4 rakaat, karena terbatas waktunya, kata ustadz Adi Hidayat, boleh 2 rakaat.
Selanjutnya sholat antara adzan dan iqomah. Sholat sunnah tahiyatul masjid.
Kemudian sholat dhuha. Sholat dhuha dibagi 3, awal dhuha (syuruq), pertengahan dhuha, serta akhir dhuha. Manfaat sholat sunnah dhuha bisa menghentikan atau menghambat satu musibah umum.
2. Banyak berinteraksi dengan Al Qur'an. Ada caranya yaitu banyak membaca. Kemudian tilawah Qur'an (ngaji), dll.
3. Amalan terakhir, adalah infaq. Siapkan infaq sebelum ramadhan.
"Jangan berpikir banyak bu, yang penting ada anggaran," kata ustadz Adi Hidayat.
Setiap hari misalnya seribu rupiah, kata ustadz Adi Hidayat, kemudian makanan.
Memfasilitasi bukaan orang yang berpuasa di mesjid, walaupun dengan sebiji kurma, dan sehirup air, maka ia akan mendapatkan pahala, seperti orang puasa.***