“Keimanan dan mengharafkan pahalanya. Dua syarat itu,” ujarnya.
“Apa makna keimanan?, Keimanan artinya, semua orangpun tidak puasa, saya tetap puasa. Gak ada urusannya, antara saya dengan Allah SWT. Itu makna keimanan,” tutur Ustadz Khalid.
“Jadi, bukan puasa karena gak enak sama teman, gak enak sama atasan, gak enak sama pasangan hidup, gak enak sama lingkungan, tapi memang karena Allah SWT. Itu keimanan,” terangnya.
“Siapa yang berpuasa karena keimanan, yakin ini perintah Allah SWT dan mengharapkan pahalanya, maka dibersihkan dosa-dosanya yang telah lalu,” jelas ustadz Khalid.
Di akhir ceramahnya, Ustadz Khalid Basalamah, mengingatkan bahwa puasa harus diikuti oleh seluruh anggota tubuh.
Kalau tidak, bisa sia-sia puasanya. Mata harus puasa, telinga harus puasa, kemaluan harus puasa, tangan puasa, kaki puasa, semua puasa. Bukan hanya perut dan tenggorokan saja yang puasa.
Ustadz Khalid mencontohkan sabda Rasulullah SAW, “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah SWT tidak sudi menilai lapar dan hausnya.”
“Jadi, kalau puasa tapi masih dusta, batal puasanya. Amalan-amalan ini tidak boleh dilakukan,” pungkasnya.***