Baca Juga: Malam Nisfu Syaban, Semua Dosa Diampuni Oleh Allah SWT Benarkah ? Ustadz Abdul Somad Menjelaskan
Buya Yahya berpendapat, jika ada kebiasaan baik pada suatu kampung, jangan dibatalkan tetapi baiknya disempurnakan.
Buya Yahya juga berpendapat, kita jangan langsung menyatakan suatu bid’ah atau sesat, apalagi jika suatu sholat amalan yang baik.
Alasannya, kata Buya Yahya, para ulama dahulu, termasuk walisanga, memperlakukan suatu perkumpulan kemungkaran, menjadi isinya diubah (diarahkan kepada hal-hal Islami).
Menurut Buya Yahya, suatu jalan tengah itu adalah sikap diantara Imam Ghazali (memperbolehkan) dan Ibnu Hajar Al-Haitami (tidak ada) soal sholat malam Nisfu Syaban.
Karena itu, kata Buya Yahya, pada malam Nisfu Syaban, kita sebaiknya membaca Istighfar sebanyak-banyaknya dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Jika ada waktu, katanya, kita melakukan sholat witir 11 rakaat, sholat hajat, sholat Istikharah, lalu baca doa dan mendoakan, lalu selesai.
Menurut Buya Yahya, apa yang dilakukan itu lebih mengacu kepada keterangan Nabi Muhammad SAW yang mengatakan malam Nisfu Syaban.