MALAM NISFU SYA'BAN NGAPAIN AJA? Ustadz Adi Hidayat : Begini yang Rasulullah SAW Ajarkan Sesuai Hadits Shahih

- 17 Maret 2022, 13:07 WIB
Ustadz Adi Hidayat membantah kebiasaan masyarakat yang salah kaprah tersebut. Apa yang disebutkan tadi itu tidak pernah diajarkan Rasulullah SAW.
Ustadz Adi Hidayat membantah kebiasaan masyarakat yang salah kaprah tersebut. Apa yang disebutkan tadi itu tidak pernah diajarkan Rasulullah SAW. /Screenshot Adi Hidayat Official/

DESKJABAR - Bulan Sya'ban adalah bulan yang baik diantara bulan lainnya, selain bulan Ramadhan dan bulan Rajab. 

Apalagi memasuki pertengahan bulan Sya'ban adalah waktu yang baik untuk melakukan persembahan mengagungkan Allah.

Dan juga sebagai ajang muhasabah diri karena kesalahan-kesalahan atau dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Dan bulan Sya'ban ini adalah bulan sebelum bulan Ramadhan.

Pada bulan sya'ban, umat muslim mengenal malam nisfu syaban. 

Baca Juga: Salah Kaprah Memahami Malam Nisfu Sya'ban, Ustadz Adi Hidayat Meluruskan : Begini yang Benarnya....


Namun, amat disayangkan banyak yang salah kaprah memahami malam nisfu syaban. 

Seperti ada yang mengharuskan umat muslim harus berbondong-bondong datang ke masjid, melakukan amalan-amalan spesifik atau khusus di masjid secara berjamaah dan bersamaan.

Kemudian, seperti melakukan sholat nisfu sya'ban yang dipahami masyarakat sholat dengan jumlah 23 hingga 100 rakaat dengan bacaan surat-surat tertentu. 

Kemudian, harus membaca surat Yasin sekian kali dan surat - surat tertentu. Kemudian ada yang mengharuskan do'a-do'a tertentu.

Ustadz Adi Hidayat membantah kebiasaan masyarakat yang salah kaprah tersebut. Apa yang disebutkan tadi itu, kata Adi Hidayat, tidak pernah diajarkan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Keutamaan Nisfu Sya'ban, Banyak Hadist Shahih dan Palsu yang Beredar, Ustad Adi Hidayat Lc MA Menjelaskan

"Rassulullah SAW tidak mengajarkan begitu," kata," kata Adi Hidayat kanal Batas Narasi, 'Hadits Shahih dan Hadits Palsu Seputar Nisfu Sya'ban - Ustadz Adi Hidayat | Dalil Malam Nisfu Sya'ban, 15 Maret 2022.

"Pada saat itu (kejadiannya) tidak melakukan itu (harus sholat sekian rakaat dan baca surat ini dan itu). Tapi hanya menghidupkan malamnya dengan sholat sunnah malam  Qiyamullail, tahajud," kata Adi Hidayat menambahkan.

Adi Hidayat juga mengaku heran, bisa-bisanya tradisi seperti itu menyebar di Indonesia. 

Menurut Adi Hidayat, hal tersebut berdasarkan hadits yang palsu. Tidak ada, kata Adi Hidayat, hadits seperti yang Rassulullah SAW ajarkan.

"Bukan lemah lagi haditsnya, tetapi palsu," tekan Adi Hidayat.

Adapun hadits yang benar dan hukum shahih soal nisfu syaban adalah berdasarkan hadits dari Abu Musa Al Ashari : 

Kata Adi Hidayat :

("Nabi menyampaikan bahwa Allah mengamati kepada hambanya di malam pertengahan syaban dan mengampuni dosa bagi yang memohon ampunan sebanyak bulu domba sekalipun")/

Baca Juga: Dua Dosa Ini Tidak Diampuni pada Malam Nisfu Sya’ban, Begini Sebabnya Kata Syekh Ali Jaber

"Artinya, tidak perlu mengharuskan harus mengerjakan amalan ini dan itu, sampai sholat 100 rakaat dan lain sebagainya pada malam nisfu syaban. Tidak ada amalan yang spesifik yang harus dikerjakan pada bulan syaban. Malam sya'ban, ya banyak beramal saja," kata Adi Hidayat menambahkan lagi.

Dijelaskan Adi Hidayat, memang iya betul bulan Syaban adalah salahsatu bulan baik diantara bulan-bulan lainnya. 

Bulan pengampunan bagi hamba-hamba Allah yang memohon ampun. 

Baik dilakukan untuk menghidupkan malam dengan ibadah, seperti menunaikan shalat Sunnah tahajud, shalat qiyamullail, memperbanyak banyak baca Al Quran dan memperbanyak istigfar.

"Kalau siangnya puasa, malamnya ibadah, misalnya seperti Qiyamullail. Apalagi di pertengahan di bulan syaban, menghidupkan malam dengan sholat, banyak berinteraksi dengan Al Qur'an, memperbanyak do'a dan istigfar. Ini yang seharunya kata Rassulullah SAW," kata Adi Hidayat. 

Soal ukuran ibadah, doa, amalan mau bagaimana dan berapa jumlahnya, itu pun tidak ada masalah.

"Tidak ada amalan yang spesifik," kata Adi Hidayat.

Tidak juga, tekannya lagi, ada yang mengharuskan harus ibadah harus sholat dengan jumlah rakaat sekian, misalnya 100 rakaat dan membaca surat ini dan itu.

"Yang penting yang ditekankan dalam hadits itu ketika kita menghidupkan malamnya seperti Qiyamullail, tahajud dan witir. Pada malam itu, ketika kita memohon ampunan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita," jelasnya

Ditambahkannya, tidak ada juga istilah penutupan buku amalan pada malam nisfu syaban. Buku amalan tetap dibuka dan dicatat oleh malaikat di sepanjang hidup kita. 

"Kalau buku amalan ditutup berarti mati, kan sementara ini masih hidup. Jadi, jangan salah," tukasnya.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x