Kedua, mengoleskan pada kulit, dimana daun-daun bidara itu digiling lalu dibacakan surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Nas. Kemudian setelah surat-surat itu dibaca kemudian dihembuskan kepada daun-daun bidara yang sudah digiling itu.
Baca Juga: Mengapa Hantu, Setan Kuntilanak, Pocong, dsb, Sering Tampil Pakaian Putih ? Begini Sejarah Awalnya
Kemudian dioleskan kepada daerah kulit yang mengalami gangguan. Ini dilakukan mengobati gangguan sihir pada kulit, misalnya gatal-gatal bertahun-tahun. Daun bidara juga sangat bagus dibuat masker untuk menghaluskan wajah alias glowing.
Ketiga, digunakan untuk mandi. Bisa ditumbuh dihaluskan langsung dimasukan ke air, atau juga bisa direbus lalu airnya digunakan untuk mandi.
Caranya ada dua, pertama yaitu dimandikan seperti biasa, kedua, bisa dengan cara berendam. Nah, yang beredam ini dimana orang terkena gangguan sihir, berendam jangan sampai seluruhnya dengan kepala.
Baca Juga: Ramadhan, Inilah Tradisi Lama di Bandung, Sumedang, dan Subang, Saling Kirim Makanan
Khusus untuk mandi atau beredam menggunakan air daun bidara, sangat bangus menggunakan campuran garam Himalaya, dimana di pasaran disebut sebagai “garam gunung”.
“Rasakan suasana mandi menggunakan campuran air bidara dan garam Himalaya itu, terasa segar dan jin setan akan keluar dari tubuh,” ujar Ustadz Rudiawan Sitorus.