Penampakan sosok hantu nenek-nenek ini pernah dijumpai oleh salah seorang pendaki yang ketika itu melihat nenek tersebut sedang mendaki sebuah tebing yang sangat curam.
Khawatir nenek tersebut celaka, pendaki tersebut mengingatkannya untuk berhati-hati.
‘Hati-hati, nek tebingnya curam,” kata pendaki tersebut.
“Saya tinggal disini, nak, saya sudah terbiasa,” kata si nenek kepada pendaki tersebut dengan menggunakan bahasa jawa yang kental.
Tatapan nenek tersebut cukup menyeramkan dan misterius membuat bulu kuduk berdiri dengan senyum yang menyeringai.
“Saya senang tinggal disini, setiap malam banyak orang yang datang membawa makanan,” pungkas si nenek tersebut sambil terus pergi menaiki tebing dengan sangat cepat dan menghilang.
Cara memanjat nenek tersebut tidak seperti manusia pada umumnya, apalagi jika dilihat dari umur nenek tersebut seharusnya akan sangat kesulitan memanjat tebing.
Yang dimaksud oleh nenek tersebut banyak orang yang memberi makan di malam hari, bisa jadi yang dimaksudnya adalah sesajen.
Disclaimed: Kisah ini disampaikan bukan untuk menakut-nakuti dan memberi efek negatif untuk tempat wisata yang bersangkutan, namun ini sebagai informasi mitos yang tersebar di masyarakat.