Ingin Anak Shaleh? Orang Tua Mesti Tahu, Ini Pembagian Tugas Suami Istri Saat Anak Lahir Kata Adi Hidayat

- 24 Februari 2022, 21:04 WIB
Tips mencerdaskan anak, pembagian tugas suami istri kata Adi Hidayat / Tangkapan layar Facebook Hadi Juniar Syamsi
Tips mencerdaskan anak, pembagian tugas suami istri kata Adi Hidayat / Tangkapan layar Facebook Hadi Juniar Syamsi /

DESKJABAR - Fase kelahiran berbeda tugas antara istri dan suami. Tugas istri yang baru melahirkan itu menjadi walidah. Fokus memberikan asi selama dua tahun. Jangan memberikan beban yang banyak kepada istri yang baru melahirkan.

Agar ASI yang dialirkan melalui tubuh ibu keluar dengan lancar. ASI sangat utama bagi anak sampai usia 2 tahun bahkan orang barat banyak yang mempraktekkan cara Islam ini.

Sedangkan bagi suami yang baru mendapatkan anak yang baru lahir dari istrinya disebut walid. Maka kewajibannya jangan mengganggu istrinya. Biarkan istrinya memberikan asi.

Baca Juga: Benarkah Dosa Dosa Istri Ditanggung Oleh Suaminya, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Temani istri dampingi dan puji istri agar bahagia saat memberikan asi untuk anak kita. Siapkan baju istri, makanan istri dan kebutuhan istri yang lainnya. Menjaga emosi istri saat memberi asi agar kualitas asi senantiasa terjaga.

Orangtua saat anak baru lahir langsung disiapkan dan didoakan dengan sungguh-sungguh akan menjadi apa kelak setelah dewasa. Misal anak pertama jadi hafizh, anak kedua jadi ahli hadits, anak ketiga jadi ahli tafsir dan seterusnya.

Allah lebih paham untuk kemaslahatan kita. Maka jangan mengeluh ketika kita memiliki anak baik laki-laki maupun perempuan. Tugas kita sebagai orang tua hanya membuat anak-anak menjadi shaleh dan shalehah.

Setelah itu, beri nama anak dengan nama yang baik. Banyak sahabat nabi yang akhirnya diganti oleh nabi karena mengandung hal-hal yang buruk.

Baca Juga: Benarkan Roh Leluhur Suka Datang di Malam Jumat dan Minum Kopi Hitam ? Ustadz Khalid Basalamah Menjawab

Maka jika nama anak Anda kini tidak baik, tidak shaleh dan shalehah, segera ubah. Jangan main-main dengan nama. Karena yang membawa beban dari nama itu adalah anaknya bukan bapaknya.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x