TATA CARA WUDHU, Apakah Boleh dan Sah jika dilakukan di Toilet? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

- 21 Februari 2022, 09:21 WIB
Ustadz Adi Hidayat memaparkan bagaimana hukum wudhu di toilet.
Ustadz Adi Hidayat memaparkan bagaimana hukum wudhu di toilet. /YouTube Adi Hidayat Official

 

DESKJABAR - Wudhu atau membersihkan diri atau bersuci dari hadas kecil merupakan syarat sahnya sholat.

Oleh karena itu, dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya: "Allah tidak menerima salat salah seorang di antara kamu sampai ia berwudhu." (H.R Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Betapa pentingnya wudhu, membuat banyak orang sering bertanya, bagaimana wudhu yang baik dan benar, juga apakah wudhu boleh dilakukan di kamar mandi yang bersatu dengan toilet?

Baca Juga: WAJIB TAHU! Hanya Dengan 1 Kalimat Ini dalam Doa, Ustadz Adi Hidayat : Pasti Dikabulkan, Hajatnya Diberikan

Menjawab pertanyaan ini Ustadz Adi Hidayat memaparkannya di kanal YouTube Adi Hidayat Official, pada 31 Januari 2022 dengan judul "Hukum Berwudhu di Toilet - Ustadz adi Hidayat".

"Idealnya tempat wudhu itu terpisah dengan toilet," kata Adi Hidayat memulai paparannya.

Ini ada alasannya. Karena dalam berwudhu itu umat Islam menyertakan kalimat-kalimat thayyibah (kalimat baik) yang mengiringi proses wudhu. Kalimat-kalimat itu diucapkan sebelum dan sesudah wudhu.

"Bukankah kita sebelum berwudhu mengucapkan bismillah sebagai mula kita melakukan kebaikan," ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Lalu kita mengucapkan niat berwudhu, sebagai ungkapan niat dari wudhu yang kita tujukan untuk mendapat ridha Allah SWT.

"Kemudian di akhir wudhu kita juga berdoa syahadatain dan doa niat sesudah wudhu. Dan kita tambah doa yang berbunyi min ibadikas sholihin," ungkapnya.

Kalimat-kalimat thayyibah dengan menyebut asma-asma yang mulia itu, kata Adi Hidayat, sebaiknya tidak diutarakan saat kita berada di dalam toilet.

Baca Juga: Begini Sifat 5 Weton yang Bisa Dapat Rezeki Melimpah, Ternyata Punya Karakter Berkelas

"Toilet memiliki sifat tertentu untuk membuang hadas yang kecil maupun besar dengan cara tertentu, yang boleh jadi melahirkan najis," tuturnya pula.

Sedangkan wudhu, jelasnya, tidak seketika menghilangkan najis.

"Bisa jadi hanya hadats saja, belum tentu (menghilangkan) dengan najisnya," ucapnya menjelaskan.

Sedangkan kalimat thayyibah tidak boleh diucapkan saat kita masuk toilet.

"Padahal kita berdoanya kepada Allah meminta perlindungan dari tempat-tempat setan di lingkungan terburuk, seperti toilet," kata adi Hidayat menegaskan.

Lalu ia menjelaskan, itulah mengapa saat keluar dari kamar mandi ada doa yang isinya meminta ampun kepada Allah.

"Doa keluar dari kamar mandi berisi permintaan ampun kepada Allah. Ada yang mengartikannya secara detail, bahwa permohonan ampun itu karena kita menahan diri untuk mengucapkan kalimat thayyibah yang biasa kita ucapkan di setiap tempat. Ketika itu terputus (di toilet)," paparnya.

Di situ terkesan, seakan ada sifat tawadhu, kita minta ampunan karena tak bisa mengungkapkan kalimat thayyibah karena toilet bukan tempat yang pantas.

Baca Juga: Terungkap: Nikmat akan Bertambah Jika Lakukan Ini, Ustadz Adi Hidayat, Janji Allah Itu Pasti

Adi Hidayat menegaskan, bukan tidak boleh berwudhu di toilet, apalagi jika itu dalam keadaan darurat.

"Namun akan lebih bagus tempat wudhu dipisahkan (dengan toilet). Ini tidak terlarang tapi tak disukai saja, makruh sifatnya," sambungnya.

Itu karena kita tak bisa mengungkapkan hal-hal baik ketika berwudhu. Atau hanya dilakukan dalam hati. "Jadi tidak maksimal," tegasnya.

Selain itu, di toilet tempatnya godaan setan dan makhluk lainnya. Sehingga godaan saat berwudhu kadang lebih banyak.

Namun ketentuan ini tak berlaku saat mandi besar yang sering tempatnya bersatu dengan toilet.

"Kan ada wudhu juga di situ (saat mandi besar). Ini kita harus fleksibel juga dalam kondisi demikian," katanya.

Ia menegaskan kembali, wudhu di toilet tidak haram.

Baca Juga: PERNAH ALAMI? 3 Jenis Gangguan JIN atau Mahluk Halus Menurut Ustadz Muhammad Faizar

"Jadi, kalau memungkinkan untuk berpisah bagus, menyatu pun tak ada masalah sepanjang keadaan darurat. Dalilnya tidak ada yang spesifik mengharamkannya. Karena kita mandi besar juga ada wudhu. Namun kita tak bisa sempurnakan dengan kalimat thayyibah yang diungkapkan (dilafalkan), hanya dalam hati saja," urainya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah