Network
DESKJABAR– Misteri KKN Desa Penari sedang tren dibicarakan lokasi KKN ada di Desa Wongsokerto, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi.
KKN Desa Penari itu ditempuh melalui jalan Dusun Wonorejo menanjak ke utara ada makhluk astral.
Arah menuju Gunung Raung dengan jalan masih beraspal, di sisi arah Gunung terdapat jalan setapak menuju arah timur menakutkan.
Misateri KKN Desa Penari lokasinya tidak jauh dari sebuah gunung yang menjadi destinasi terlihat blue fire di Jawa Timur.
Jalan ke Desa Penari sudah tidak bisa lagi dilewati mobil dan ujung jalan hanya sampai petak hutan milik PTPN dan beberapa rumah penduduk mengerikan.
Rumah-rumah di Desa Penari tersebut sudah tidak lagi berpenghuni sejak peristiwa itu terjadi benarkah?
“Kisah Tanah Jawa merupakan tim investigasi yang melakukan penyelidikan mengenai sejarah, mitos, dan kisah mistis di Pulau Jawa. Kelompok yang terdiri atas tiga orang, yakni Bonaventura D. Genta, Hari Kurniawan alias Om Hao, dan Mada Zidan alias Mbah K.J. mengungkap hal mengejutkan terkait makhluk astral,”Kata Om Hao. dikutip Deskjabar.com dari Kanal You Tube Kisah Tanah Jawa, 13 September 2019.
“Jalur jalan melewati Hutan Darungan, sebutan yang disingkat oleh orang setempat, nama asli hutan tersebut adalah Pendarungan.”katanya.
Banyak yang masih penasaran terkait kebenaran adanya miseri Desa Penari dan sosok Badarawuhi Seorang Penari.
Bahkan beberapa orang sampai melihat langsung lokasi yang diduga merupakan Desa Penari itu yang mengerikan itu.
"Di situ kan banyak hutan-hutan mas, dan sebenarnya ceritanya ini ada di banyak gunung dan lereng hutan," katanya.
Baca Juga: Dr. Zaidul Akbar Beberkan Cara Cegah dan Sembuhkan Virus Omicron: Hanya dengan Ubi Singkong
“Menanggapi hal tersebut, tiam investigasi yang merupakan anggota dari Cerita Tanah Jawa turut angkat suara, Ia membenarkan bahwa kisah tersebut memang benar adanya.”katanya.
Apakah ada sosok Badarawuhi, penari setengah ular dalam cerita KKN di Desa Penari?
Apakah wujud Desa Penari nya juga ada?
Heboh cerita KKN Desa Penari, Om Hao , menangkap Kisah asmara 2 dimensi, terungkap sosok Badarawuhi
Cerita Tanah Jawa tunjukkan ilustrasi gambar sketsa sosok siluman ular yang ada di cerita KKN Desa Penari.
“Menurut penglihatannya, cerita KKN Desa Penari ini merupakan kisah cinta antara dimensi yang berbeda,”katanya.
"Jadi ada tentang orang ke situ pengalaman sampai dekat dengan makhluk astral dan berujung ke asmara, jadi asmara dua dimensi berbeda," katanya.
Ia pun mengingatkan kepada semua orang yang datang ke tempat baru untuk selalu permisi dan menjaga sopan santun.
"Bisa dibilang Desanya secara riil ada, cuma Desa Penarinya ini gaib," katanya.
“Tradisi ritual seorang penari juga sering terjadi, bahkan sampai sekarang ini. seorang penari terkadang ada yang sengaja dirasuki makhluk astral dalam suatu upacara adat.”katanya.
"Jadi seperti kita ketahui kadang orang menari itu ada sesuatu hal magis yang masuk, ada ritual khusus seperti harus mandi dan puasa. Sehingga dia bisa menyelaraskan diri dengan alam semesta, bisa kekuatan alam, bisa dari makhluk astral," katanya.
"Sebenarnya kalau kita datang ke tempat angker atau keramat itu ada etikanya. Setelah kenalan (Cerita KKN Desa Penari), ternyata ada sesuatu yang tidak berkenan, kemudian ada yang memantau karena seperti 'kamu sudah mengotori daerah saya, kamu harus menebus apa yang kamu perbuat, yang satu jadi penari dan yang satu harus jadi suami dari sosok siluman ini," ucapnya.
Baca Juga: Ini Rahasia Jika Ingin Dinaikan Derajat oleh Allah, Syekh Ali Jaber Sebut Salah Satunya Ikhlas
Meski tak begitu mengikuti cerita KKN Desa Penari ini, namun anak indigo Frislly Herlind setuju jika setiap tempat pasti ada penunggunya.
"Setiap tempat itu kan memang ada penunggunya, kalau di gunung itu jinnya emang lebih kuat, karena dia (cerita KKN Desa Penari) merasa suka sama manusia dan ingin memiliki, nah si cewek ini berusaha nembusin ke cewek tapi nglawan, jadi coba mengunci untuk mereka tetap di dimensi mereka," katanya.
Selain itu, Om Hao dan teman-temannya dari Cerita Tanah Jawa juga berencana untuk mengunjungi lokasi tersebut.
Akhir-akhir ini, warganet dihebohkan dengan cerita horor " KKN di Desa Penari".
Kemudian datang rekan-rekannya dari Cerita Tanah Jawa dan memperlihatkan gambar seorang wanita yang merupakan siluman ular yang ada dibalik cerita KKN Desa Penari.
"Ini sosok yang tadi diceritakan, jadi sosok siluman ularnya yang ada di cerita yang tadi kita sebutkan. Jadi tadi saat di jalan Mas Di sama saya sudah dapat gambaran sosoknya seperti apa, lalu minta ingin dilukis," ucapnya.
Ia pun menjabarkan kalau sosok itu sebenarnya semuanya berwujud ular.
"Sebenarnya ular full mas, tapi ini saya ingin minta wujud separuh manusianya, karena dalam
" KKN di Desa Penari" merupakan kisah yang bercerita tentang kelompok Mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mengalami kejadian horor.
Diceritakan, kejadian tersebut terjadi pada tahun 2009, lokasi KKN kelompok Mahasiswa tersebut disamarkan dengan menggunakan nama "Desa Penari".
"Biasanya dengan melihat film horor rasa jenuh stres yang dia miliki di alam nyata akan berkurang. Paling tidak mengurangi pikiran yang ruwet. Sehingga dia kembali fresh dengan adanya cerita horor yang menimbulkan deg-degan luar biasa," ujarnya.
Yang membuat misteri tersebut banyak diperbincangkan serta banyaknya spekulasi mengenai lokasi tempat asli Desa penari ini di kalangan warganet..
"Insya Allah nanti akan mengunjungi lokasi itu karena ada rencana bikin konten ke ujung timur Tanah Jawa, dan sosok yang dimasukkan, itulah yang ada di Desa Penari," ucap Nya.
Baca Juga: Ini Rahasia Jika Ingin Dinaikan Derajat oleh Allah, Syekh Ali Jaber Sebut Salah Satunya Ikhlas
“Desa Penari merupakan desa gaib alias tidak terlihat, yang dihuni oleh makhluk gaib, desa tersebut berada di hutan yang ada sekitar desa, sesungguhnya yang dihuni sebagian oleh manusia.”ucapnya.
"Di hutan yang tidak jauh dari tempat itu memang ada Desa yang tidak terlihat, di situ menyediakan dari golongan makhluk astralnya untuk menari, untuk merasuki raga seseorang,"ujar Om Hao.
Disclaimer : Kisah ini disampaikan bukan untuk menakut-nakuti, namun hanya untuk sekedar sharing kisah yang tersebar di masyarakat.***
