Selain penampakan sosok pocong Sumi, di bangunan tersebut juga sering terlihat ada penampakan jin kuntilanak, genderuwo, ular dengan mustika di kepalanya, serta noni Belanda.
Dahulu kala, rumah tersebut adalah milik seorang pengusaha batik di Yogyakarta yang kemudian diwariskan kepada anaknya yang bernama Sumini.
Sumini dan juga suaminya yang merupakan pengusaha batik juga tinggal disana dengan aman dan bahagia, hingga suatu hari ada sekelompok pencuri menyatroni rumah tersebut saat sang suami tidak ada.
Tragisnya, selain merampok habis isi rumah, ternyata sekelompok pencuri tersebut pun menbunuh Sumini dengan cara mencekik setelah mereka menodai kesuciannya,
Setelah kejadian tersebut, sang suami meninggalkan rumah tersebut begitu saja. Hingga sampai saat ini rumah tersebut kosong tanpa penghuni.
Saat ini rumah tersebut dijaga oleh seorang yang tidak diketahui namanya, namun sepertinya orang tersebut hanya menunggunya dibagian luar sambil berjualan batu akik dan mempunyai beberapa ayam dan kolam ikan di belakang rumah.
Dibagian dalam rumah tersebut pun bangunan sudah nampak rusak parah dan kotor, pantas saja jika sekelompok jin betah berada di rumah tersebut dan sering mengganggu masyarakat sekitar.
Saat memasuki rumah tersebut setelah pintu utama akan ada ruangan yang cukup luas dan juga sebuah lorong yang mempunyai tiga pintu masing-masing di samping kanan dan kiri masing-masing satu dan yang satu lagi berada di ujung lorong.
Di dalam ruangan yang ada di sebelah kanan hanya ada sebuah bangku kecil dan westafel. Entah difungsikan untuk apa dulunya ruangan tersebut, namun sepertinya bukan kamar mandi. Sedangkan untuk pintu dan ruangan lainnya terkunci dan tidak bisa dimasuki.