Network
DESKJABAR - Syekh Ali Jaber merupakan ulama besar yang selalu memberi nasihat kepada jamaahnya. Ia kerap membagi amalan – amalan sederhana untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Masyarakat Indonesia mengenal Syekh Ali Jaber sebagai sosok yang lembut tutur kata dan perbuatannya. Ia memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber lahir pada 3 Februari 1976. Sejak kecil ia memang terkenal cerdas, dan pada umur 10 tahun mampu menghafal 30 juz Al Qur’an.
Baca Juga: UTANG LUNAS, DOSA DIAMPUNI, Lakukan 3 Amalan Rahasia yang Istimewa Dari SYEKH ALI JABER Ini
Karena kelembutannya dalam berdakwah, Syekh Ali Jaber masih memiliki banyak jamaah yang setia mendengarkan rekaman ceramah –ceramahnya.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada 14 Januari 2021 karena terinveksi covid-19. Namun hingga saat ini, setiap ucapannya, ceramahnya, perkataannya, masih banyak didengarkan oleh jamaah muslim Tanah Air.
Salah satu pesan Syekh Ali Jaber adalah mengenai kunci untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menurutnya, dengan memahami kunci kebahagiaan tersebut maka akan menguatkan hati saat menghadapi ujian hidup.
Syekh Ali Jaber mengungkapkan itu seperti dikutip dari kanal Youtube Taman Surga.NET, “Kunci Sukses Hidup Dunia dan Akhirat-Syekh Ali Jaber”, 18 Januari 2021.
Menurut Syekh Ali Jaber, kunci sukses dunia akhirat dan meraih kebahagiaan dalam hidup adalah, kita harus sepenuhnya percaya pada takdir Allah SWT.
“Percaya sepenuhnya takdir. Takdir itu menjadi salah satu rukun iman yang keenam. Tapi banyak dari kita sepenuhnya yang belum percaya soal takdir,” ujar Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber menyayangkan sikap banyak orang yang menurut dia tidak adil terhadap takdir Allah SWT. Padahal adil terhadap takdir Allah SWT menjadi kunci awal kebahagiaannya.
Baca Juga: HAPPY BIRTHDAY! TAKAAKI NAKAGAMI Pembalap MotoGP dari Jepang, Rayakan 30 Tahun di MANDALIKA, LOMBOK
Misalnya, saat Allah SWT memberi rezeki, karunia atau kebaikan lainnya jarang dari kita yang bertanya pada Allah SWT, “ya Allah kenapa aku dapat nikmat ini?” atau “ Pantaskah aku mendapat rezeki ini?”
Tapi sebaliknya kalau kita diuji sama Allah SWT, kita kurang sabar dan lantas bertanya pada Allah, “ya Allah, kenapa saya diuji?”
“Ketika ditimpa musibah dia selalu merasa menyesal atau sakit hati, tersinggung, berkata sama Allah, kenapa saya diuji? Padahal saya orang baik. Saya jaga sholat, saya berusaha mendekat sama Allah, tapi saya berasa bertambah berat ujiannya,” kata Syekh Ali Jaber
Sikap seperti itu, lanjut Syekh Ali Jaber menandakan kita tidak adil atas segala ketetapan Allah SWT . Padahal menerima takdir dan ketetapan Allah SWT adalah kunci kebahagiaan.
Dan ketidakadilan atas takdir Allah SWT tersebut menurut Syekh Ali Jaber menjadi penghalang kita dalam meraih kebahagiaan sejati.
Dengan menerima semua takdir dari Allah SWT, sesuatu yang buruk di mata kita belum tentu itu buruk di mata Allah SWT.
Artinya, di balik suatu takdir buruk untuk manusia, pasti ada hikmah baik dari Allah SWT. Jika sudah bisa meyakini takdir Allah SWT, maka kita akan menjadi lebih bahagia.
“Kenyataanya buruk, nampaknya buruk, tapi hakikatnya baik. Tapi kapan kita bisa tau takdir buruk ini baik untuk kita? Belum tentu sesaat setelah ujian tersebut terjadi. Bisa jadi setelah sekian lama baru kita sadari hikmahnya bahwa ujian itu, takdir baik untuk kita,” tutur Syekh Ali Jaber.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber menegaskan, jika ingin bahagia terima semua takdir kita, yang baik maupun yang buruk hanya kepada Allah SWT.
“Semakin anda mantab imannya terhadap takdir, semakin hidupmu menjadi nikmat,” tutur Syekh Ali Jaber menambahkan.
Syekh Ali Jaber juga menulis buku “Amalan Ringan yang Paling Menakjubkan, 20 Kiat Menuju Kebahagiaan Hidup”.
Buku itu ia buat setelah dia melakukan interaksi, mengenali, dan memahami, sifat dan karakter orang Indonesia yang bertemu dengannya.
Syekh Ali Jaber berharap, dengan buku yang ditulisnya itu, para jamaahnya akan mendapat banyak kebaikan dan kekuatan dalam menghadapi hidup ini.***
