Tentu orang tua menginginkan anak laki-laki bersifat kuat agar senantiasa tegas dalam menyelesaikan setiap masalahnya kelak di usianya yang sudah matang.
Namun, pengajaran tersebut justru menganggu psikis anak dan jatuhnya dosa setelah membuat anak tertekan hingga kehilangan akal atau sakit jiwa.
"Kebanyakan orang tua menganggap perilaku ini bukan masalah besar, ternyata hal tersebut merupakan kesalahan terfatal dari orangtua pada anak," kata Syekh Ali Jaber.
Baca Juga: RUTIN MEMBACA SURAT Al-Mulk, dari Dalam Kubur Jenazah Seorang Ibu Ini Tercium Bau Harum
Emosi anak bisa terdiri dari berbagai penyakit hati, seperti perasaan benci, marah, sakit, bimbang, dendam, hingga gelisah, kecemasan, dan takut.
Orang tua yang tidak terlalu memperhatikan perilaku anak, menganggap anak nya masih baik-baik saja. Padahal, orang tua tidak pernah tahu isi di dalam hati anak menjerit seperti apa.
Meskipun di depan kita seorang anak terlihat patuh, namun di belakang Waallahu alam merencanakan sesuatu yang menyeramkan.
Diharapkan untuk selalu waspada wahai para orang tua dan perhatikan pertumbuhan anak dengan baik, dengan membina anak dan memberikan ajaran yang baik di usia semestinya.
Baca Juga: Wajib Diketahui Bagaimana Berwudhu Menurut Islam? Ini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Baik anak perempuan maupun laki-laki, keduanya sama makhluk istimewa di mata Allah SWT, tidak ada yang berbeda segala derajat dan sifat manusiawi ada pada setiap manusia.