Dosa Jariyah Tanpa Disadari Akibat Traktir Teman, Hati-Hati, Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

- 5 Februari 2022, 15:21 WIB
Ilustrasi makan-makan. Dosa jariyah tanpa disadari akibat traktir teman, hati-hati, begini penjelasan Ustadz Khalid Basalamah.
Ilustrasi makan-makan. Dosa jariyah tanpa disadari akibat traktir teman, hati-hati, begini penjelasan Ustadz Khalid Basalamah. /Pixabay/bridgesward/

DESKJABAR - Memberi makan atau mentraktir teman adalah salah satu bentuk sedekah. Namun harus hati-hati traktiranmu bisa menjadi dosa jariyah tanpa disadari , Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan.

Kita harus berhati- hati dengan hal ini, karena mentraktir teman bisa menjadikan dosa jariyah tanpa disadari.

Apakah amalan yang paling baik didalam Islam?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal.” (HR. Muslim)

Baca Juga: SUAMI ISTRI PERLU TAHU, Jika Belum Dikaruniai Keturunan, Amalkan Doa Ini, Syekh Ali Jaber: Doa Ini Dahsyat

Baca Juga: WAJIB TAHU, Traktir Teman Bisa Jadi Dosa Jariyah Tanpa Disadari, Ustadz Khalid Basalamah: Hati-hati  

Ada dalil yang mendasari hal ini, sebuah hadist berikut,

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ

Dari Abu Sa’id dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.”
(Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Daud, no. 4832)

Ada sebuah kata kunci, kalau anda sering mentraktir. "Janganlah memakan makananmu dan minum minumanmu kecuali orang yang bertaqwa"kata Ustadz Khalid Basalamah.

Dikutip oleh deskjabar dari situs konsultasi Syari'ah, Makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, penulis kitab ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abu Daud menjelaskan dengan perkataan, “(Janganlah engkau berteman kecuali dengan orang mukmin), yaitu ‘orang mukmin yang sempurna’.

Yang dimaksudkan adalah larangan berteman dengan orang-orang kafir dan orang-orang munafik, karena berteman dengan mereka bisa mendatangkan bahaya dalam agama.

Maka, yang dimaksudkan dengan ‘orang mukmin’ (dalam hadis itu) adalah ‘semua orang mukmin’. (Dan janganlah memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa), yaitu ‘orang yang bersikap wara’.

Baca Juga: Doa Abu Nawas Untuk Merayu Allah SWT, Sampai Kini Sering Dilantunkan, Profil dan Biodatanya

Baca Juga: 3 Doa yang Rasulullah Sering Panjatkan Selama Bulan Rajab, Nomor 1 Doa Agar Umur Sampai Bulan Ramadhan

Wara' adalah meninggalkan atau menghindari segala hal yang mengandung syubhat atau tidak jelas status halal haramnya.

Kata ‘memakan’ di sini, walaupun dinisbahkan kepada ‘orang yang bertakwa’, namun pada hakikatnya, dinisbahkan kepada pemilik makanan.

Sehingga maknanya adalah ‘dan janganlah engkau memberikan makananmu kecuali kepada orang yang bertakwa’.”

"Kalau orang yang bertaqwa yang kita traktir maka.dia akan kuat beribadah dikarenakan makanan yang kita beri, kita akan panen pahalanya" kata Ustadz Khalid Basalamah.

Lebih lanjut dijelaskan, berbeda dengan ahli maksiat yang kita traktir, maka akan berbahaya bagi yang memberi makanan, apalagi jika digunakan dalam kemaksiatan. "Kecuali kita tidak tahu," tegas Ustadz Khalid Basalamah.

Baca Juga: ISTRI PERLU TAHU, 2 Amalan Istri Ketika Suami Nganggur, Ustadz Khalid Basalamah: Besarkan Jiwanya

Memberi makanan atau ibadah, Allah akan membalas sesuai kadar niat seseorang.

"Allah tidak akan melihat siapa yang kita beri makanan, kaya atau miskin, teman atau bukan.Tapi sekali lagi harus hati-hati" Kata Ustadz Khalid Basalamah.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Menara Gading


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah