10 Ucapan Ini Merupakan Dosa Orang Tua Kepada Anak, Nomor 7 Sering Diucapkan, Simak Kata Syekh Ali Jaber

- 21 Januari 2022, 21:31 WIB
Orang tua bisa jadi durhaka kepada anak karena ucapan yang menyakiti hati anak.
Orang tua bisa jadi durhaka kepada anak karena ucapan yang menyakiti hati anak. /pixabay @Ijcor/

DESKJABAR – Menjadi orang tua yang dititipkan anak langsug oleh Allah, merupakan sebuah kemuliaan. Karena melalui anak, keberkahan Allah bisa mengalir kepada kehidupan sebuah keluarga.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya orang tua menjaga baik-baik amanah dari Allah tersebut. Bukan hanya menjaga fisiknya, tapi juga menjaga hati atau batin anak.

Semarah-marahnya orang tua, janganlah melepaskan emosinya kepada anak. Yang akhirnya keluarlah ucapan orang tua yang menyakiti anak dan Allah menghitungnya sebagai dosa orang tua kepada anak.

Baca Juga: AKHIRNYA TOL CISUMDAWU, Dioperasikan Senin 24 Januari 2022, Diresmikan Gubernur Jabar Ridwan Kamil

Baca Juga: DOSA ZINA BISA TERHAPUS dan Masuk Surga, Ucapkan Kalimat Ini, Melebihi Istighfar Kata Gus Baha

 

Syekh Ali Jaber menjelaskan secara detail hal ini pada kanal youtube Syekh Ali Jaber “SIMAK…AGAR TAK JADI ORANG TUA DURHAKA KEPADA ANAK”, 14 Oktober 2020.

Dan inilah 10 ucapan yang merusak hati anak dan bisa membuat orang tua durhaka kepada anaknya:

  1. Mencaci maki anak

Syekh Ali Jaber mengaku banyak mendengar ucapan-ucapan orang tua kepada anak yang bahkan dia sendiri tidak tega untuk mengucapkan ulang kata-kata tersebut.

Dan ia mengingatkan, caci maki orang tua kepada anak adalah salah satu yang paling merusak hati anak. Oleh karena itu, hindari ucapan seperti itu untuk anak kita.

  1. Menghina anak

Janganlah menghina anak di depan orang lain, apalagi di depan kawan-kawannya. Karena itu akan membuat anak rendah diri di hadapan orang lain.

Baca Juga: BANYAK UTANG INGIN SEGERA LUNAS? Gus Baha: Berdoa dengan Cara Wali, BEGINI...

Baca Juga: KASUS PEMBUNUHAN SUBANG: Handphone Amel yang Hilang Sempat Menyala di Lokasi Ini, Yosef Ikut Dicurigai 

“Malah ada yang pernah berkata, saking menghina anaknya dia berkata ‘saya heran kenapa mesti punya anak seperti itu’. Mungkin di saat itu anak kita tidak menangis, tapi dia sudah mati rasa. Akhirnya hal itu tersimpan itu di hati kecilnya,” ujar Syekh Ali Jaber.

Kalau sudah seperti itu, akan sulit membina anak menjadi soleh atau soleha karena sudah hancur duluan hatinya oleh perkataan orang tuanya.

  1. Selalu membandingkan anak dengan orang lain

Misalnya, dibandingkan dengan saudaranya yang lebih pintar, atau lebih baik. Itu juga bahaya. Kenapa? karena dia akan berkecil hati dan benci kepada orang yang selalu dibanding-bandingkan dengannya.

Baca Juga: Bocoran Kode Redeem FF 22 Januari 2022, Ayo Klaim Kak, Gratis SG Ungu, Titian, Titanium, Dll, Garena Free Fire

“Jadi jangan kita membandingkan anak dengan orang lain. Kita yang dewasa saja jika dibandingkan dengan orang lain tersinggung. Apalagi anak kita,” tutur Syekh Ali Jaber.

  1. Mengungkapkan cinta dengan syarat

Kalau mau menyatakan rasa cinta kepada anak, ucapkan dengan tulus. Tidak perlu pakai syarat apapun. Jangan sampai anak kehilangan rasa cinta dari orang tuanya di rumah.

Ungkapan cinta dengan syarat misalnya:  Nak, mama sayang kamu kalau kalau kamu sholat, atau papa sayang kamu kalau kamu ngaji dan berperilaku baik.

“Kalau cinta ya cinta saja. Enggak usah pakai syarat-syarat. Cinta yang normal, kasih sayang yang wajar dan wajib bagi kita memberi kepada anak kita. Kalau kita tidak menunjukkan rasa cinta kepada anak kita, lama-lama dia akan lari ke orang lain,” ujar Syekh Ali Jaber lagi.

  1. Menyampaikan pada anak informasi yang salah

“Misalnya, laki-laki enggak boleh nangis. Siapa bilang? Bapak-bapak nangis ga? Nangis kan, berarti informasinya salah. Laki-laki nangis juga kok,” kata Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: UPDATE KASUS SUBANG, Sosok Misterius Sempat Mengaktifkan Ponsel Amel di Sekitar TKP, Ini Analisa Anjas Terbaru

Informasi seperti itu membuat anak jadi sakit jiwanya. Karena setiap dia akan mengeluarkan kesedihannya dengan menangis, dia menahannya akibat info yang salah tadi. Ini bisa menjadi beban yang merusak jiwanya.

  1. Memberi ancaman pada anak

Misalnya, ayo makanannya habiskan kalau enggak makanannya diambil setan. Atau Ayo cepat tidur, kalau enggak tidur nanti ditemani hantu.

Niat kita mungkin baik supaya dia habiskan makanannya atau cepat tidur, tapi dengan penyampaian yang berisi ancaman seperti itu, akan membentuk hal yang tidak baik untuknya.

“Padahal anak kita secara psikologi jiwa dan akal, dari usia 2 hingga 7 tahun kalau dapat perhatian yang cukup, dia mampu menguasai 7 bahasa. Jadi bukan sembarangan. Tapi kenapa kita sia-siakan masa emas ini (dengan ancaman)?” kata Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: UPDATE INFO GEMPA: Ilmuan Kegempaan Sebut Gempa Megathrust Selat Sunda Bisa Terhindar dengan Lakukan Ini

  1. Selalu melarang anak tanpa sebab

Terkadang ada orang tua yang sukanya melarang. Dan karena tidak mau repot, dia tidak memberikan alasan kepada anak kenapa hal tersebut dilarang.

Misalnya, “Jangan nonton TV, udah sana masuk kamar”, tapi ibunya pegang remot TV. Ini banyak terjadi, melarang anak tapi tidak menjelaskan dengan alasannya kenapa tidak boleh.

Seharusnya dijelaskan baik-baik, misalnya “jangan nonton TV malam terlalu lama, nanti matanya sakit. Lagipula besok kan harus bagun sholat subuh dan sekolah”

“Ingat, Allah pantau perasaan anak saat itu. Banyak hal yang perlu kita perbaiki. Kalau kita ingin mengharapkan anak soleh atau soleh, ada contoh ucapan yang baik dari kita sebagai orang tua,” tutur Syekh Ali Jaber.

  1. Menghancurkan kepercayaan diri anak

Misalnya: “Hey, kamu bodoh selama-lamanya enggak akan jadi pinter” atau “Saya menyesal punya, anak seperti kamu.”

Baca Juga: UPDATE Kasus SUBANG, Anjas : Jika Bulan Keenam Belum Terungkap Berarti Ada Sesuatu, Pembunuhan Jalancagak

“Ya Allah. Astagfirullahaldzim, ada orang tua sejahat itu kepada anak. Jadi seolah-olah kita benci kepada anak, ini betul-betul menghancurkan total anak kita,” ucap Syekh Ali Jaber.

  1. Berdoa kepada anak kita dengan doa yang buruk

Ini kadang diucapkan orang tua dalam kondisi emosi, jadi di luar kendali dan tanpa sadar mendoakan yang buruk untuk anak. Kalau kesal pada anak, tidak bisa berdoa baik, lebih baik diam.

Rasulullah SAW melarang orang tua mendoakan anaknya yang buruk. Kalau ternyata diijabah doanya oleh Allah, orang tua itu akan menyesal dan tidak akan memaafkan dirinya di kemudian hari.

  1. Membongkar aib anak di depan orang lain

Misalnya, “ini anak ku sudah besar masih ngompol. Cape aku setiap hari bersihin ompolnya”

Kalimat orang tua yang seperti itu tanpa sadar akan meruntuhkan rasa percaya diri anak di depan orang lain. Apalagi jika ucapan itu sampai di telinga teman-temannya, bisa jadi anak tersebut menjadi bahan ledekan.

Nah, itulah 10 dosa kita kepada anak. Mohon ampun kepada Allah jika pernah melakukan di antara 10 kesalahan tersebut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Youtube Syekh Ali Jaber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah