Singkat cerita, Kian Santang diberikan petunjuk, bahwa orang yang dapat menandinginya adalah Sayyidina Ali dari Tanah Arab.
Dan, Kian Santang harus melakoni dua syarat agar dapat bertemu Sayyidina Ali, yaitu melakukan semedi di ujung kulon dan mengganti namanya menjadi Galantrang Setra (Galantrang berarti berani dan Setra berarti bersih atau suci).
Setelah melakoni dua syarat tersebut, Kian Santang segera melakukan perjalanan ke Arab untuk menemui Sayyidina Ali.
Sesampainya di Mekkah, Kian Santang bertemu seseorang dan kemudian menanyakan keberadaan Sayyidina Ali.
Baca Juga: Waspada, Inilah 3 Jenis Mimpi Pertanda (Ciri) Anda Terkena Pelet Ganas
Orang tersebut mau memberi tahu keberadaan Sayyidina Ali, asalkan Kian Santang mau mengambil tongkatnya yang ditancapkan di tanah.
Di luar dugaan ,Kian Santang yang gagah sakti mandraguna kesulitan mencabut tongkat itu hingga keluar darah dari seluruh tubuhnya. Padahal awalnya Kian Santang menganggap sepele dengan tugasnya itu.
Kian Santang takluk dengan tugas tersebut dan mengaku kalah. Belakangan diketahui, bahwa sosok yang menancapkan tongkat itu adalah Sayyidina Ali.
Baca Juga: SUBANG TERKINI, Danu Subang : Ga Nyangka Dapat Gaji dari Youtube