Begini Penjelasan Cara Kerja Santet dan Pelet Secara Logika Menurut Om Hao

- 20 Januari 2022, 14:35 WIB
Cara kerja santet ternyata bisa dijelaskan secara logika.
Cara kerja santet ternyata bisa dijelaskan secara logika. /Pixabay/



DESKJABAR - Salah satu kejahatan manusia yang dilakukan secara mistik adalah santet. Biasanya seseorang yang terkena santet akan mengalami sakit yang janggal hingga berakhir kematian.

Mungkin sudah banyak mendengar cerita seseorang yang dikirim santet hingga mengeluarkan benda-benda tak wajar dalam tubuhnya, seperti paku, pecahan kaca, silet, binatang dan lain-lain.

Secara logika memang sulit untuk bisa mencerna bagaimana proses kerja santet hingga bisa menyakiti orang atau bahkan memasukan beragam benda berbahaya ke dalam tubuh?
 
Baca Juga: Arteria Dahlan Buat Orang Sunda Geram, Ridwan Kamil: Ini yang Harus Dibuktikan

Terkait hal itu penulis sekaligus pemilik kanal YouTube Kisah Tanah Jawa, Om Hao memberikan penjelasan bagaimana cara kerja santet hingga bisa menyakiti seseorang.

Om Hao mengatakan, santet biasanya dikirim melalui media tanah, air atau udara. Tiga unsur tersebut adalah yang tidak bisa lepas dari manusia.

"Pori-pori inilah yang bisa dimasukin oleh mereka (santet) ketika energi-energi itu pecah parsial.Pemanfaatan energi ini ketika jahat bisa dipakai untuk kirim teluh atau santet," kata Om Hao seperti dikutip DeskJabar.com dari channel YouTube Denny Sumargo, yang tayang 9 November 2021 lalu.

Om Hao lantas menjelaskan, media yang paling kuat untuk melakukan santet adalah air. Hal itu dikarenakan air langsung masuk ke dalam tubuh.
 
Baca Juga: PERSIB TERKINI, David da Silva dan Bruno Cunha Cantanhede Miskin Gol, Kata Sutiono Ini Biang Keroknya

"Minum, karena minum langsung ke sini (tubuh), sehingga suka diwanti-wanti, misal pelet biasanya disuguh kalau ada bilang minumnya langsung dihabiskan itu tanda tanya katanya," ucap Om Hao.

Selain air, debu juga bisa menjadi media santet. Apalagi debu tidak terlihat dan memungkinkan bisa masuk ke dalam pori-pori kulit.

"Salah satunya lewat debu ya bisa. Debu bagian dari tanah. Jadi ketika kita habis dari tempat horor tempat angker, mandi semua," kata Om Hao.

Tapi bukan berarti santet tak bisa dihindari, Om Hao menjelaskan bahwa cara menangkal santet adalah dengan terus tersadar.

"Yang bisa menangkal santet itu ketika  kita tersadar. Tidak tidur, tidak melamun, karena itu (santet) akan bisa masuk melalui alam bawah sadar," katanya.

Ilmu santet tentunya melibatkan campur tangan makhluk astral. Santet biasanya menyerang pada saat calon korbannya tertidur pulas, karena saat itu calon korban sedang berada di alam bawah sadar.
 
Baca Juga: 4 Tips Menjaga Kesehatan Mental Anak, Orang Tua Wajib Tahu, Begini Penjelasannya

"Ketika tertidur pulas, saudaranya (qorin) ada yang keluar mengambang di atas jasad kita. Lalu ditembak oleh santet qorinnya, lalu turun masuk kembali ke tubuh," papar om Hao.

"Berbeda kalau pelet, qorinnya keluar lalu ditarik, dibawa makanya orang yang terkena pelet ling lung," Om Hao menambahkan.

Meski santet adalah sebuah kejahatan yang dilakukan secara gaib. Namun, Om Hao bisa menjelaskan cara kerja santet yang bisa diterima oleh logika manusia.

"Ada kurirnya disebutnya banaspati, misalnya gelas, ini kalau nanti dibawa oleh sosok astral itu kan energi yang bisa memecah dia (gelas). Jadi partikel gelas kemudan dipecah di bawa oleh banaspati dimasukan lewat pori-pori setelah di dalam disolidkan lagi, seperti printer sistem kerjanya," jelasnya.

Om Hao menuturkan santet perlu bahan bakar energi negatif dalam proses kerjanya. Oleh karena itu seseorang yang hendak melakukan santet harus didasari rasa dendam, benci, iri, sakit hati dan sifat negatif lainnya.
 
Baca Juga: TERCIDUK! Arteria Dahlan Pakai Kata 'Ujug-Ujug' Dalam Rapat Kerja, Budi Dalton: 'Ujug-Ujug' teh Bahasa Sunda

"Tak bisa santet itu iseng-iseng, karena harus ada amarah, dendam, sakit hati, itu panas diserap karena terkadang orang yang akan disantet tersugesti, alam bawah sadar menurun, psikis diserang," jelas Om Hao.

Seorang dukun santet juga biasanya memilih waktu-waktu tertentu dalam melakukan aksinya. Santet biasanya dilakukan pada saat calon korban dalam posisi lemah.

"Sering diserang (santet) itu ketika tanggal lahir, atau pun pas weton. Karena ketika itu, orang ini akan memulai suatu kehidupan baru, itu ibarat seperti kepiting mengganti cangkangnya, terlahir kembali, posisi lemah," kata Om Hao.***
 
 
 
 

Editor: Ferry Indra Permana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x