Ketika Ramdhan baru turun dari motornya, di tempat parkir yang banyak pohon cemara itu, ia melihat ada sosok wanita mengintip dari balik pohon cemara.
Jaraknya sekira 20-30 meter dari Ramdhan. Dan itu terlihat jelas di siang hari, wajahnya pucat, pakaiannya putih lusuh. Seketika Ramdhan langsung memalingkan wajahnya dan istigfar.
Singkat cerita, sampailah mereka di tempat tujuan camping dekat curug Gunung Salak dan langsung mendirikan tenda. Kala itu mereka membawa 4 tenda dengan masing-masing berkapasitas 4 orang.
Lalu tenda itu didirikan dengan posisi 4 tenda saling berhadapan satu sama lain. Dengan ruang kosong di tengah sebagai tempat masak-masak yang di atasnya diberi flysheet.
Gangguan Awal Jin
Kejanggalan pertama terjadi, ketika jam menunjuk pukul 4 sore, setelah azan Ashar. Saat itu Ramdhan ingin buang air keci dekat sungai curug Gunung Salak.
Salah satu temannya yang bernama Ilham mengingatkan dia untuk izin-izin sama penunggu di curug tersebut.
Tapi Ramdhan yang sedari dulu selalu ditanamkan pemahaman akidah hanya mengiyakan sambil bicara dalam hati:
“Iya izin, tapi izinku hanya kepada Allah. Semua jin dan setan adalah rendah derajatnya di bawah kami. Dan tanah inipun tanah milik Allah, maka mereka pun sama seperti kita.”