Network
DESKJABAR – Cara memakamkan jenazah umat Islam ada tata caranya, dimana tali pocong dibuka atau dilepas saat dikuburkan.
Sering ada cerita berkembang atau isu, adanya setan pocong gentayangan, gara-gara tali pocong tidak dibuka atau tidak dilepas. Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan.
Isu setan pocong gentayangan, biasanya muncul dengan latar kadang-kadang orang kelupaan, ketika memakamkan jenazah, tali pocong tidak dibuka.
Baca Juga: GIBRAN Nyaris Menjadi RAJA JIN Dikawinkan Wanita Tua, Tersesat di Gunung Guntur Garut
Soal isu tersebut, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan soal tapi pocong yang tidak dilepas atau tidak dibuka.
YouTube MUJAHID, berjudul “Ustadz, TALI POCONG TIDAK di LEPAS, Apakah jadi POCONG GENTAYANGAN ? - Ust. Khalid Basalamah, diunggah 19 Februari 2019.
Ada yang bertanya, apakah melepas tali pocong itu wajib ? Sebab, di Indonesia ada kepercayaan, jika tidak dilepas akan menjadi setan pocong.
Terkait pertanyaan itu, Ustadz Khalid Basalamah menjawab, bahwa, “Itu adalah sunnah dari Nabi Muhammad SAW, dan hanya menyuruh membuka. Sebab, awalnya pocong diikat itu supaya tidak terbuka, ketika dikuburkan dibuka”.
Baca Juga: INFO GEMPA di Banten dan Sukabumi, Bagaimana Nasib Nyi Roro Kidul di Dasar Laut Kidul ?
Ustadz Khalid Basalamah juga menjelaskan, bahwa pocong jenazah yang tali kain kafan atau tali pocong tidak dibuka, tidak akan gentayangan.
Ditegaskan Ustadz Khalid Basalamah, bahwa dalam Islam tidak ada kuburan terbuka, pocong bangkit lagi lalu gentayangan ke rumah.
“Isu setan pocong gentayangan itu adalah khurafat, hanya berupa pengrusakan akidah,” tegas Ustadz Khalid Basalamah.
Sementara itu, berdasarkan catatan DeskJabar, cerita atau isu setan pocong gentayangan pernah ramai di Bandung pada tahun 1980-an.
Baca Juga: Nyi Roro Kidul Aslinya Wanita Batak ? Buya Yahya Menjelaskan Siapa Makhluk Itu
Dalam cerita berkembang di masyarakat, biasanya isu kemunculan setan pocong, seringkali menampakan diri kepada orang-orang sedang meronda.
Pada sejumlah stasiun radio, kala itu sedang populer dongeng Sunda berupa kisah horror, misalnya kuntilanak gentayangan, setan pocong gentayangan, dll.
Karena isu setan pocong gentayangan itulah, membuat sejumlah sutradara mengangkat untuk sejumlah judul film, bertema setan pocong bangkit dari liang kubur, menyatroni hansip sedang meronda, dll.
Namun karena pembawaan dan gaya penyampaian oleh yang mendongeng, membuat seakan cerita-cerita dalam siaran radio itu seolah nyata sehingga para pemirsa menunggu episodenya setiap hari.
Namun sejak tahun 1990-an, dongeng Sunda bernuansa horror, termasuk yang bertema setan pocong gentayangan, mulai meredup. ***
