"Ya aku ingin bertemu dengannya, Rasulullah SAW memintaku untuk mencarinya, Uwais dari suku Qarn di Yaman?," jawab Umar. "Saya Uwais," jawab orang itu. "Apakah kamu pernah sakit kulit dan menyisakan sebesar koin dirham di pundakmu?, "Ya benar," pungkasnya.
Baca Juga: BAHAYA, Posisi Persib Terancam Jika Robert Alberts tak Ubah Keputusannya, Ini Alasannya
"Boleh aku melihatnya?," Umar kemudian memeriksa pundak orang tersebut setelah orang itu mengijinkan. Kembali Umar mengajukan pertanyaan, "Apakah kau tinggal dengan seorang ibu yang sudah tua dan kau berbakti padanya?," "iya," jawab orang itu.
Kalau begitu, istigfhar kepada Allah swt untukku. "Apakah aku beristighfar kepada Allah swt untuk anda?, tanya Uwais kembali kepada Umar. "Ya, karena Rasulullah SAW menyuruhku." jawab Umar dengan bahagia.
Kemudian Uwais beristighfar kepada Allah swt untuk Umar. Lalu Umar berlari mencari Ali, mengajak Ali untuk menemui Uwais. Uwais kembali beristighfar kepada Allah SWT untuk Ali.
Karena merasa sangat bahagia kemudian Umar dan Ali menyebarkan kabar bahagia ini. Dan seluruh jema'ah haji kemudian mencari Uwais. Namun Uwais dan gembalanya tidak ditemukan.
Uwais menghilang, sampai suatu ketika antara lima sampai enam tahun setelah itu ada orang yang bilang telah menemukan Uwais di Irak.
Uwais dengan ciri-ciri yang sama sedang memungut makanan dari tempat sampah kemudian membersihkan lalu menatanya dan membaginya antara dia dan orang miskin lainnya.
Dari kisah itulah dikenal istilah, "Uwais dikenal di langit tapi tak dikenal di bumi." Uwais seorang yatim penggembala domba yang sangat berbakti kepada ibunya.