Fenomena Selebritis Adopsi Boneka Arwah, Cari Sensasi atau Penyakit Mental? Ini Penjelasan Pakar Psikologi

- 6 Januari 2022, 14:32 WIB
Artis Ivan Gunawan sedang menimang dua boneka.
Artis Ivan Gunawan sedang menimang dua boneka. / Instagram @ivan_gunawan99/

DESKJABAR - Merebaknya hobi baru mengadopsi boneka arwah di kalangan selebriti tengah menjadi sorotan publik saat ini. Para selebriti itu rata-rata memiliki lebih dari satu boneka arwah di rumahnya.

Tak sedikit dari mereka yang memperlakukan spirit doll atau boneka arwah miliknya seperti anak sendiri.

Salah satunya adalah selebiriti Ivan Gunawan atau yang akrab disapa Igun. Ia memilki dua boneka arwah yang dianggapnya seperti anaknya sendiri.

Baca Juga: Marak Adopsi Spirit Doll (Boneka Arwah) di Kalangan Artis,  Psikolog Lita Gading : Peringatkan Hal Ini

Bahkan dalam siaran kanal Youtube Boy William, Igun mengatakan bahwa ia memiliki cita-cita sendiri untuk kedua anaknya tersebut di masa depan.

Ia berharap spirit doll-nya itu akan hidup bahagia, bisa meneruskan harta dan tahtanya kelak.

“Dan aku juga inginnya dia menikah, ada keturunan. Pokoknya dia tidak boleh ngulur-ngulur atau nunda-nunda pernikahan,” ungkap Igun.

Igun juga menampik pernyataan Boy yang menyebutkan itu bukanlah anak manusia, tapi hanya boneka.

Berkali-kali Boy menegaskan itu bukan bayi dan cuma boneka. Dan Igun juga berkali-kali menampik pernyataan Boy. Bahkan yang terakhir dengan nada penuh amarah karena Igun mengancam akan menyiram Boy jika terus menyebut anaknya adalah boneka.

Melihat fenomena ini, Psikolog yang juga Founder Dandiah Care, Diah Mahmudah mengatakan ada dua kemungkinan motif yang melatarbelakangi para selebrtitis itu ketika mengadopsi boneka arwah atau spirit doll.

“Yang pertama, bisa jadi ada motif mencari sensasi atau bisnis kalau memang misalnya ada endorse. Ketika namanya dikenal diperbincangkan, kan dia dapet tuh atensi dari masyarakat. Bisa jadi motif di baliknya bisnis,” kata Diah ketika dihubungi DeskJabar.com, Kamis, 6 Januari 2021.

Baca Juga: Heboh Boneka Arwah, Ustad Khalid Basalamah: Indigo itu Bukan Kelebihan, Tapi Penyakit Dari Syetan!

Yang kedua, ucapnya melanjutkan, dilihat dari sisi psikologis para selebritis yang mengadopsi boneka arwah tersebut kemungkinan terkena fenomena BLAST (Bored, Lonely, Angry, Stress, Tired). Artinya, fenomena ini bisa terjadi karena ada faktor kebosanan, kesepian, kemarahan, stres, atau mengalami kelelahan.

“Bisa jadi si selebritis itu dalam keadaan boring, lonely angry, stress atau tired dengan semua dunia keselebritisannya. Karena dari yang saya baca, Igun tuh semakin terkenal semakin kesepian. Kesepian ini akhirnya terpenuhi dengan dia menghadirkan dan menghidupkan sosok yang mengisi kekosongan di psikologisnya, atau di jiwanya,” kata Diah menjelaskan.

Oleh karena itu, para selebriti yang mengalami fenomena BLAST itu akhirnya mengambil jalan mengadopsi boneka arwah sebagai solusinya.

“Dari sensasinya dia dapat, dan dari sisi psikologisnya dia juga dapat. Terkenal iya, viral iya. Dan secara psikologis misalnya katakanlah dia kesepian, maka ini (mengadopsi boneka arwah) bisa jadi solusi untuk mereka juga,” ucap Diah menambahkan.

Kesepian yang dimaksud Diah, bukanlah kesepian secara sosial. Tapi lebih pada kesepian pada sisi emosionalnya. Artinya, meskipun orang tersebut memiliki banyak teman, tapi pada kondisi-kondisi tertentu bisa jadi dia kesepian.

“Banyak orang yang kesepian secara emosional di tengah keramaian. Dia banyak teman, bisa jadi pesta terus, tapi dalam emotional loneliness atau kesepian emosional yang kita bahas tetap ada ruang kosong di jiwanya. Sehingga dia mencari cara untuk gimana mengisi kekosongan itu. Kalau di psikologis itu kita mengenal coping, dalam kasus ini coping dari loneliness-nya ,” kata Diah menjelaskan.

Coping sendiri merupakan sejumlah usaha yang dilakukan untuk menanggulangi atau mengatasi sesuatu dengan cara yang sebaik-baiknya menurut kemampuan individu.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBUKA, Makin Sering Diperiksa Saksi Bisa Ngarang Cerita, Adrianus Meliala & Anjas Buat Analisa

“Ada coping yang adaptif dan maladaptif. Yang satu coping sehat dan menyelesaikan masalah psikologisnya. Yang satu lagi coping tidak sehat atau tidak menyelesaikan masalah. Dan ini butuh bantuan dari profesional, seperti psikolog atau psikiater,” ucap Diah.

Kalau kasus Ivan Gunawan yang mengadopsi boneka arwah apakah sudah butuh bantuan profesional?

“Kalau memang motifnya hanya sensasi ya tidak perlu. Tapi kalau di titik ternyata dia betul masalah psikologis misalnya kesepian itu ya tentu saja dia butuh bantuan untuk mencari akar pada masalah kesepiannya,” ucap pegiat kesehatan mental berbasis biopsikososial dan spiritual itu menambahkan.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah