Network
DESKJABAR – Ada misteri kampung janda di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, kabarnya semua suami meninggal sehingga yang tersisa para janda.
Disebut-sebut tempatnya adalah Kampung Pakuan, Desa Badamita, Kecamatan Rakit, dimana semua wanita yang menikah menjadi janda.
Disebutkan seorang wanita, pada kampung di tepi jalan raya itu, semua suami meninggal, sehingga yang tersisa hanya para janda.
Diceritakan, bahwa penyebab semua suami di Kampung Pakuan meninggal, umumnya adalah sesak nafas.
Baca Juga: Kisah Seram di Semarang, Ada Kuntilanak Melahirkan Anak, Hamil oleh Siapa ?
Soal mengapa para suami di Kampung Pakuan menjadi meninggal, sejauh ini kabarnya lebih disebabkan makanan beracun.
Gambaran itu muncul pada YouTube PADEPOKAN SAPU JAGAD, “Di kampung ini Laki-laki pasti mati setelah menikah...! perjanjian leluhur,” diunggah 20 Agustus 2021.
Kabarnya, ini disebabkan orang-orang di Kampung Pakuan itu gemar makan buah labu wulung yang beracun.
Anehnya, yang tewas alias meninggal karena makan labu wulung ini semuanya kaum pria, sementara para wanita selamat.
Baca Juga: MENAKUTKAN ! Jenazah Bangkit Lagi Ketika Perjalanan dari Surabaya ke Kediri, Jawa Timur
Disebutkan wanita itu, karena ketakutan ikut-ikutan meninggal dunia, kaum pria yang baru saja menikah di kampung itu, kemudian pergi ke daerah lain.
Namun yang diceritakan di sini dari tayangan YouTube itu hanya sebatas kejadian para suami meninggal di Kampung Pakuan itu.
“Ya meninggal sih karena takdir Allah SWT, tapi ini masih terjadi sampai sekarang di kampung ini,” ujar wanita tersebut.
Untuk membuat suasana agar kampung itu tidak menjadi sepi karena para kaum prianya meninggal, maka dibuat mushola.
Baca Juga: Gadis Cantik Ini Tinggal di Kuburan di Bandung, Usaha Warung Laris Tapi Sering Disangka Hantu
Kemudian warga dari RT lain datang sholat berjamaah di mushola itu, sehingga suasana kampung tetap hidup.
Dikutip DeskJabar dari laman Pemerintah Desa Badamita, badamita-banjarnegara.desa.id, mayoritas penduduk Desa Badamita bermata pencaharian sebagai buruh tani dan ternak.
Ada pun sejarah berdirinya Desa Badamita, kata laman Pemdes Badamita itu, dahulu asalnya merupakan bagian Kerajaan Majapahit.
Secara ringkas, sejarah Babad Desa Badamita ini sebagian merupakan kutipan dari buku Babad BADAPAMITA karangan Ki Suparno yang merupakan seorang tokoh masyarakat Desa Badamita yang menjadi seorang dalang.
Baca Juga: BEGINI Suasana Malam Bekas Bongkaran Kuburan Proyek Jalan Tol Cipali Utara di Majalengka
Karena buku Babad BADAPAMITA masih menggunakan bahasa Jawa maka dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia, serta cerita turun temurun.
Disebutkan, di Desa Badamita, terdapat hutan harangan adalah tempat dimana Hanoman bersemedi/bertapa (kera besar berwarna putih dalam kepercayaan dunia wayang, red).
Di sana terdapat dua sumur yang sering disebut sebagai Sumur Bandung. Yang bisa mandi di sumur tersebut hanyalah Tumenggung Citra Yuda.
Air dari sumur tersebut dapat menyembuhkan luka patah tulang akibat pertempuran dan luka-luka lainnya.
Hal inilah menjadi rahasia mengapa Tumenggung Citra Yuda selalu menang dalam peperangan. Sebab setiap prajurit yang terluka dapat sembuh seketika dengan menggunakan air dari Sumur Bandung tersebut.
Lokasi Sumur Bandung yang sampai saat ini masih dijaga oleh masyarakat Badamita, berada di sebelah utara Lapangan Desa Badamita.
Akan tetapi sekarang tinggal tetenger berupa batu dan sebuah pohon beringin.
Walaupun hanya tetenger, akan tetapi dari kacamata mistis di lokasi ini masih menyimpan aura mistis yang besar sehingga tidak sembarang orang berani ke lokasi ini. ***
