Ada pun sejarah berdirinya Desa Badamita, kata laman Pemdes Badamita itu, dahulu asalnya merupakan bagian Kerajaan Majapahit.
Secara ringkas, sejarah Babad Desa Badamita ini sebagian merupakan kutipan dari buku Babad BADAPAMITA karangan Ki Suparno yang merupakan seorang tokoh masyarakat Desa Badamita yang menjadi seorang dalang.
Baca Juga: BEGINI Suasana Malam Bekas Bongkaran Kuburan Proyek Jalan Tol Cipali Utara di Majalengka
Karena buku Babad BADAPAMITA masih menggunakan bahasa Jawa maka dialih bahasakan ke dalam bahasa Indonesia, serta cerita turun temurun.
Disebutkan, di Desa Badamita, terdapat hutan harangan adalah tempat dimana Hanoman bersemedi/bertapa (kera besar berwarna putih dalam kepercayaan dunia wayang, red).
Di sana terdapat dua sumur yang sering disebut sebagai Sumur Bandung. Yang bisa mandi di sumur tersebut hanyalah Tumenggung Citra Yuda.
Air dari sumur tersebut dapat menyembuhkan luka patah tulang akibat pertempuran dan luka-luka lainnya.
Hal inilah menjadi rahasia mengapa Tumenggung Citra Yuda selalu menang dalam peperangan. Sebab setiap prajurit yang terluka dapat sembuh seketika dengan menggunakan air dari Sumur Bandung tersebut.
Lokasi Sumur Bandung yang sampai saat ini masih dijaga oleh masyarakat Badamita, berada di sebelah utara Lapangan Desa Badamita.