Network
DESKJABAR – Pemilik klub Paris Saint-Germain atau PSG, Nasser Al-Khelaifi dikabarkan pernah jadi target mata-mata Pegasus, setelah dua nomor telepon miliknya diretas oleh perangkat lunak buatan Israel tersebut.
Potensi peretasan telepon al-Khelaifi terjadi pada 2018, di puncak perselisihan Teluk yang mengadu Qatar melawan Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir. Pada Juni 2017, keempat negara ini memberlakukan blokade diplomatik dan perdagangan terhadap Qatar, yang berlangsung hampir empat tahun.
Koalisi kantor berita, The Washington Post, Le Monde, dan The Guardian menyebut bahwa proyek Pegasus dipimpin oleh Forbidden Stories, sebuah organisasi jurnalis yang mengerjakan kasus jurnalis yang dibungkam dengan beberapa cara.
Amnesty International menjalankan forensik terperinci pada 67 smartphone untuk mencari bukti bahwa mereka menjadi sasaran spyware Pegasus.
Terdapat 37 ponsel di antaranya dinyatakan positif diintai menggunakan Pegasus. Tetapi banyak detail penting yang masih belum jelas.
Surat kabar harian Prancis Le Monde melaporkan, nomor telepon milik Nasser al-Khelaifi ada dalam daftar nomor yang berpotensi ditargetkan dengan spyware Pegasus.
Pegasus adalah perangkat lunak yang dibuat oleh perusahaan Israel NSO, telah terlibat dalam pengawasan massal terhadap jurnalis, pembela hak asasi manusia, dan setidaknya 14 kepala negara , di samping beberapa anggota keluarga mereka.
Baca Juga: Khawatir Pandemi, Yuk Rayakan HUT Kemerdekaan RI ke-76 Melalui Rumah Digital Indonesia
