DESKJABAR - Ibrok anak dari pasangan Sueb dan Icih, sangat bangga dengan profesinya sebagai pedagang buah-buahan yang cukup sukses.
Namun berbanding terbalik dengan kisah kasih asmaranya. Tiada hujan tiada angin, satu hari tiba-tiba Ia diputuskan oleh pacarnya.
Di tengah kesedihannya Ibro menulis surat begini: "Sayangku, kuakui wajahmu memang manggis. Sifatmu juga melon-kolis. Hatiku sering nanas karena cemburu. Sirsak napasku dan anggur lebur hatiku. Kuakui ini salak-ku. Karena sibuk aku jarang apel di malam minggu.Hidupku kini penuh delima.
Ya Tuhan aku memohon belimbing-Mu. Kalau memang per-pisang-an ini merupakan jalan yang terbaik untukku, dengan hati yang talas aku mendoakan semangka kamu bahagia dengan pria lain. Sawo-nara sayangku...!***