Network
STT Bandung kemudian sekolah itu dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Januari 1946, NICA mendirikan Universitas Darurat Hindia Belanda di mana salah satu fakultasnya adalah Fakultas Teknik, sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang.
Pada 12 Maret 1947, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie yang berpusat di Jakarta. Kampus THS berikut para pengajarnya dijadikan Faculteit van Technische Wetenschap.
Pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia di Bandung sejak 2 Februari 1950.
Baca Juga: CATAT ! Presiden Joko Widodo Resmikan Pengoperasian KRL Lintas Yogyakarta-Solo
Pada tanggal 2 Maret 1959, didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959.
Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan nonakademik. ITB telah memiliki 27 program studi yang terakreditasi secara internasional.
Lulusannya banyak yang menduduki jabatan strategis di negeri ini. Di kabinet jilid 2 Jokowi ada lima menteri alumni ITB yakni Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Arifin adalah Alumnus ITB Jurusan Teknik Kimia. Mantan Dubes Jepang itu lulus dari kampus ITB pada tahun 1972.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan Wakilnya di Hari Pertama Kerja
Pramono Anung Menteri Sekretaris Kabinet. Pramono Anung lahir di Kediri, Jawa Timur. Ia menempuh pendidikan sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung.
