Yuk Berwisata ke ‘Desa Cokelat Bali’, Siapa Tahu Jadi Pengusaha Cokelat

- 1 Maret 2021, 09:10 WIB
Wisata berkunjung ke objek wisata edukasi 'Desa Cokelat Bali'.
Wisata berkunjung ke objek wisata edukasi 'Desa Cokelat Bali'. /Antara/


DESKJABAR
– Jika Anda berwisata ke Bali, cobalah mampir ke ‘Desa Cokelat Bali’. Sebuah objek wisata edukasi, sangat cocok untuk menambah pengetahuan anak-anak.

Objek wisata ini berada di Kabupaten Tabanan, Bali, tepatnya berlokasi di Desa Cau, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali. Di Desa Cokelat Bali ini, anak-anak akan mendapat pengetahuan tentang bagaimana proses penanaman, buah cokelat, hingga proses pembuatan cokelatnya.

"Sejak kami buka pada Oktober 2020, Desa Cokelat Bali, kini menjadi destinasi paling dicari oleh wisatawan dan warga lokal," kata pemilik Desa Cokelat Bali, I Wayan Alit Artha Wiguna, di lokasi wisata setempat, Minggu, 28 Februari 2021.

Baca Juga: JAJANAN JADUL, Cilok, Kudapan Khas Bandung yang Gurih-gurih Enyoy

Ia mengatakan, alasan para pelancong memilih tempat liburan ke Desa Cokelat Bali ini, selain berwisata, mereka juga diberikan kesempatan untuk melihat berbagai jenis pohon cokelat.

Dan, pilihan menarik lainnya, adalah mencoba tantangan bagaimana membuat cokelat itu sendiri hingga layak dikonsumsi.

"Sampai di lokasi, para pelancong yang baru tiba, sebelum menerima tantangan untuk membuat cokelat, mereka terlebih dahulu diajak berkeliling oleh pemandu wisata guna melihat pohon-pohon cokelat jenis kakao dan melihat proses pembuatan hingga pengemasan cokelat yang siap untuk dikonsumsi di balik kaca ruangan yang sudah disiapkan," ujarnya.

Baca Juga: Info Covid-19 Jawa Barat, Bekasi Kembali Zona Merah, Cianjur Zona Kuning

Pemilik Desa Cokelat Bali itu menambahkan, tujuannya mendirikan objek wisata Desa Cokelat Bali adalah untuk mengedukasi wisatawan agar mereka mulai mengenal cokelat dari mulai menanam, mengolah, dan membuat cokelat.

"Dengan harga tiket Rp20 ribu per orang, wisatawan akan dikenalkan oleh pemandu berbagai jenis tanaman cokelat dari mulai cokelat lokal dan impor," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x