Network
DESKJABAR - Pemerintah pada tahun ini mengalokasikan Rp52,5 triliun dana biaya operasional sekolah (BOS) bagi 216.662 satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB di Indonesia.
Demikian yang dikutip dari halaman kemendikbud.go.id pada Jumat 26 Februari 2021, yang disampaikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Selain itu, mulai tahun ini nilai satuan biaya operasional sekolah juga berbeda antardaerah, karena dihitung berdasarkan indeks kemahalan konstruksi (IKK) dan indeks peserta didik (IPD) tiap wilayah kabupaten/kota.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Resmi Ditutup Pukul 12.00 WIB, Pastikan Nomor HP Anda Aktif
Rentang nilai satuan biaya per peserta didik, per tahun jenjang Sekolah Dasar (SD) rata-rata kenaikan 12,19 persen dengan satuan biaya Rp900.000 (terendah) sampai dengan Rp1.960.000 (tertinggi).
Sekolah Menengah Pertama (SMP) rata-rata kenaikan 13,23 persen dengan satuan biaya Rp1.100.000 (terendah) sampai Rp2.480.000 (tertinggi).
Kemudian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) rata-rata kenaikan 13,68 persen dengan satuan biaya Rp1.500.000 (terendah) sampai Rp3.470.000 (tertinggi).
Baca Juga: Wakil Gubernur Jabar, Hadiri Pelantikan Yudi Nugraha Lasminingrat Sebagai Ketua Pengprov ISSI Jabar
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) rata-rata kenaikan 13,61 persen dengan satuan biaya Rp1.600.000 (terendah) sampai Rp3.720.000 (tertinggi). Sementara itu, Sekolah Luar Biasa (SLB) rata-rata kenaikan 13,18 persen dengan satuan biaya Rp3.500.000 (terendah) sampai Rp7.940.000 (tertinggi).
“Sekarang dana BOS ada perubahan yang lebih afirmatif. Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah tetap fleksibel sesuai kebutuhan sekolah, termasuk untuk melengkapi daftar periksa pembelajaran tatap muka dan untuk mendukung Asesmen Nasional,” kata Nadiem Makarim.
