Network
DESKJABAR – Dalam kurikulum pelajaran di sekolah, seringkali saat membahas tentang ruang angkasa, khususnya planet sering muncul nama Planet Pluto, planet terjauh dalam sistem tata surya.
Namun keberadaan Planet Pluto baru ditemukan pada 18 Februari 1930 oleh seorang astronom anak seorang petani yakni Clyde Tombaugh, setelah pencarian oleh Percival Lowell selama 11 tahun berakhir dengan kegagalan.
Status planet Pluto sendiri masih simpang siur, apakah Pluto masuk dalam kategori planet atau tidak?
Mengingat pada Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional mengumumkan bahwa Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet, karena aturan baru yang menyatakan bahwa planet harus "membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya".
Baca Juga: Pemkot Bogor Siapkan Sanksi Berat Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan
Karena orbit Pluto yang lonjong tumpang tindih dengan Neptunus, maka Pluto didiskualifikasi.
Bagi masyarakat awam, selain Bumi dan Mars, nama Pluto lebih akrab di telinga kita.
Tanggal 18 Februari menjadi momen yang sangat penting tentang eksistensi planet yang memiliki diameter 1.428 mil. Tepatnya pada 18 Februari 1930, Pluto ditemukan dan melengkapi sistem tata surya kita.
Sebenarnya, keberadaan planet kesembilan yang tidak diketahui itu, pertama kali dikemukakan oleh Percival Lowell, yang berteori bahwa goyangan pada orbit Uranus dan Neptunus disebabkan oleh tarikan gravitasi dari benda planet yang tidak diketahui.
