DESKJABAR - Kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan sedikitnya 45 orang telah ditahan, menyusul kudeta terhhadap pemerinyah Myanmar oleh tentaranya.
Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin NLD lainnya "dibawa" pada Senin pagi 01/02/2021, kata juru bicara NLD Myo Nyunt kepada Reuters melalui telepon.
Tentara Myanmar telah menyerahkan kekuasaan kepada panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun, dengan mengatakan pihaknya telah menanggapi apa yang disebut sebagai penipuan dalam pemilu.
Banyak warga di Myanmar menyuarakan kemarahan dan ketidaksetujuan mereka pada media sosial.
Baca Juga: Kudeta di Myanmar, Bagaimana Nasib Nilai Perdagangan Dengan Amerika yang Mencapai $1,3 Miliar
Baca Juga: Kudeta Di Myanmar, Sekilas Tentang Panglima Militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing
Baca Juga: Kudeta Di Myanmar, Sekilas Tentang Panglima Militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing
Data Facebook menunjukkan lebih dari 334.000 orang telah menggunakan hashtag #SaveMyanmar sebagai tanda menjadi oposisi terhadap kudeta Myanmar, dan beberapa orang mengubah foto profil menjadi hitam untuk menunjukkan kesedihan atau merah mereka untuk mendukung NLD, banyak juga yang menggunakan potret Aung San Suu Kyi, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1991.
“Kami sebagai warga negara Myanmar tidak setuju dengan langkah saat ini dan ingin meminta para pemimpin dunia. PBB dan media dunia membantu negara kita - para pemimpin kita - rakyat kita - dari tindakan pahit ini, ”kata salah satu pesan yang diposting ulang secara luas.