Kudeta Myanmar, Munculkan Antrean Massa untuk Mendapatkan Beras dan Sayur

- 1 Februari 2021, 18:49 WIB
Militer menutup sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Myanmar, Senin 1 Februari 2021
Militer menutup sejumlah ruas jalan di Ibu Kota Myanmar, Senin 1 Februari 2021 /Twitter/@myanmarnow/

DESKJABAR – Kudeta di Myanmar yang dilakukan militer diikuti dengan pemutusan jaringan komunikasi , yang berdampak terjadinya antrean panjang massat untuk mendapatkan beras, sayuran, dan uang.

Masyarakat khawatir kudeta yang dilakukan militer tersebut akan membawa negara dalam krisis pangan.

Di Yangon, antrean massa terbentuk di depan toko-toko yang menjual beras, sayuran, dan barang-barang lainnya pada Senin 1 Februari 2021.

Baca Juga: Kerusakan Hutan Mencapai 23 Juta Hektar, Awas Bencana Alam Besar Menunggu

Antean massa serupa juga terjadi hampir di semua ATM. Sebelumnya, sebagian besar ATM berhenti berfungsi karena pemadaman Internet. Orang-orang khawatir tentang ketidakstabilan dan kemampuan mereka untuk melanjutkan hidup seperti biasa, kata seorang jurnalis lokal kepada The Globe and Mail.

"Ini kekacauan," katanya. Wartawan itu berbicara dengan syarat anonim, karena dia takut akan balas dendam atas komentarnya.

Tak lama setelah berbicara dengan Globe, dia meninggalkan rumahnya untuk bersembunyi, dengan harapan militer akan berusaha untuk memenjarakan suara-suara independen di negara tersebut.

Baca Juga: DPR Soroti Pemotongan Anggaran Pengelolaan Hutan Berkelanjutan Hingga Lebih dari Separuhnya

Seperti diketahui, dalam kudeta Myanmar oleh pihak militer Myanmar dilakukan dengan penggerebekan dini hari beberapa jam sebelum sidang pertama legislatif yang baru terpilih.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: The Globe and Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x