Polisi : Pembeli Satwa Langka Dilindungi Diancam Penjara 5 Tahun

- 28 Januari 2021, 17:38 WIB
/Antara

DESKJABAR - Polda Metro Jaya menegaskan ada ancaman pidana penjara selama lima tahun bagi penjual maupun pembeli satwa yang dilindungi.

"Ancamannya lima tahun penjara ini yang harus diperhatikan juga bagi pembeli-pembeli yang secara ilegal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Kamis, dilansir Antara, Kamis, 28 Januari 2021.

Yusri juga mengatakan pihak yang bisa dijerat dengan pidana penjara tersebut tidak hanya pihak yang melakukan jual beli, tapi juga pihak yang melukai dan menangkap.

Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 40 ayat 2 Jo pasal 21 ayat 2 huruf a UU RI Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dengan pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp100 juta.

Baca Juga: Polisi Dibuat Bingung oleh Wanita Pelaku Begituan di Halte SMKN 34

Adapun bunyi Pasal 21 Ayat 2 tersebut yakni setiap orang dilarang untuk:
a. menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
b. menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati;
c. mengeluarkan satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
d. memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya
dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia;
e. mengambil, merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau memiliki telur dan atau sarang satwa yang dilindungi.


Hal tersebut disampaikan Yusri dalam jumpa pers pengungkapan kasus perdagangan satwa yang dilindungi oleh Subdit 3 Sumdaling di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan tersangka berinisial YI.

Baca Juga: PT Agro Jabar Garap Bisnis Udang Lobster dan Sapi Potong

Jenis satwa

Adapun satwa dilindungi yang berhasil diamankan dari tangan tersangka YI, yakni satu ekor orang utan (pongo abelii), tiga ekor burung beo Nias (gracula robusta) dan tiga ekor lutung Jawa (trachypithecus auratu).

Tersangka YI ini dalam kesehariannya adalah seorang pedagang hewan di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Profesinya tersebut juga dijadikan kedok untuk menutupi bisnis ilegalnya.

Meski memiliki toko hewan, tersangka YI menjalankan bisnis ilegalnya secara daring antara lain menggunakan media sosial Facebook dan aplikasi pesan instan WhatsApp.

Untuk setiap hewan langka yang dijualnya, tersangka YI bisa mengantongi keuntungan mulai dari satu juta hingga Rp 10 juta.

Baca Juga: Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan, Kesulitan Hadapi Ganda Korea di BWF World Tour Finals 2020

Menurut pengakuan tersangka, bisnis ilegal tersebut sudah dijalankan sejak Agustus 2020 meski demikian polisi masih mendalami dugaan bahwa bisnis tersebut sudah berjalan lebih lama dari pengakuan YI.

Tersangka YI berhasil ditangkap setelah petugas melakukan penyamaran dengan berpura-pura menjadi pembeli dan mengajak tersangka bertemu untuk melakukan transaksi.

Sebagaimana disebutkan di atas, tersangka YI juga terancam pidana penjara selama lima tahun. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x