Network
DESKJABAR - Dengan beberapa kali kejadian gempa bumi di tanah air, kita jadi mengenal beberapa istilah pengukuran kekuatan gempa bumi seperti Skala Richter, Magnitudo, dan MMI.
Bagi sebagian orang, skala yang disebut terakhir, MMI, atau Modified Mercalli Intensity masih asing di telinga. Soalnya, pengukuran gempa yang dipakai BMKG adalah Magnitudo (M). BMKG bahkan sudah tidak menggunakan pengukuran Skala Richter sejak 2008.
Skala Richter yang lebih familier di telinga masyarakat ditemukan oleh Charles Richter (1935). Ia menggunakan pengukuran yang disebut Skala Richter untuk mengukur kekuatan gempa lokal atau disebut dengan Magnitudo Lokal.
Pada masanya, Skala Richter digunakan ketika terjadi gempa lokal dan hanya dapat menjangkau jarak yang kurang dari 600 km atau saat terjadi gempa-gempa yang kecil.
Skala Richter yang lebih akrab di telinga masyarakat digunakan sebagai bentuk penghargaan terhadap Charles Richter (1935), penemu skala untuk mengukur kekuatan gempa lokal atau disebut dengan Magnitudo Lokal. Skala Richter digunakan ketika terjadi gempa lokal dan hanya dapat menjangkau jarak kurang dari 600 km atau saat terjadi gempa yang kecil.
Magnitudo memiliki elemen pengukuran yang lebih rumit tetapi lebih akurat dibandingkan dengan Skala Richter. Magnitudo mengukur energi yang dilepaskan untuk menghasilkan gempa bumi berdasarkan luas rekahan, panjang slip, dan sifat rigiditas (kekakuan) batuan.
Skala yang sangat subjektif
Melalui laman, bmkg.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan tentang Skala MMI. Skala Modified Mercalli Intensity sesungguhnya adalah juga satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Editor: Samuel Lantu
Sumber: BMKG
Tags
Artikel Pilihan
Terkait
Terkini
Kisah Inspiratif 2 Perempuan Pengusaha Sukses Jalankan Bisnis Ramah Lingkungan
