DESKJABAR - Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera langsung mengingatkan Menteri Agama yang baru, Yaqut Cholil Qoumas, terkait pernyataannya, bahwa yang bersangkutan mengatakan tak ingin agama dijadikan alat politik untuk menentang pemerintah.
Dalam cuitan twitternya, Mardani Ali Sera, Selasa, 22 Desember 2020, menyebutkan, izin nitip salam buat pemerintah: Jangan selalu "jualan" isu Radikalis & teroris, krn statmen2 pemerintah RI dikutip media barat, media luar menulis Indonesia tidak aman. Akhirnya Investor ragu masuk Indonesia. Shingga investor dan pariwisata masuk ke negara tetangga. #rugikita
Pernyataan Yaqut yang mengatakan tak ingin agama dijadikan alat politik untuk menentang pemerintah, dilansir sejumlah media massa. Termasuk diantaranya diberitakan Antaranews, dalam berita berjudul Gus Yaqut tak ingin agama dijadikan alat politik menentang pemerintah, yang dilansir pada Selasa, 22 Desember 2020 pukul 21.16.
Baca Juga: Visi Yaqut, Tak Gunakan Agama untuk Menentang Pemerintah
Cuitan Mardani Ali Sera kemudian banyak dikomentari, misalnya : My Name Is Ali@nww_Ali : Radikal radikul. Kabarnya jualan itu untuk jadi menteri. Ada lembaga juga pake radikal radikul eh anggarannya nail jauh mengalahkan yg lain. Sepertinya memang makyus jika dipake jualan ya bang al. Hehehe
Ada pula komentar Setia@faisal_haq75 : Hehehe yang sering katakan radikal radikul yg jadi, dan semoga ngademin bukan tamba sering katakan kata kata itu.
Sedangkan Abdul Hamid@Abdulha48550322 berkomentar : JABATAN JNGAN SAMPAI MEMBUAT GADUH.
Ada pula youaresee@you_are_see berkomentar : Radikal radikul, Wahabi, Islam Nusantara dan NKRI harga mati..***
Izin nitip salam buat pemerintah:
Jangan selalu "jualan" isu Radikalis & teroris, krn statmen2 pemerintah RI dikutip media barat, media luar menulis Indonesia tidak aman. Akhirnya Investor ragu masuk Indonesia. Shingga investor dan pariwisata masuk ke negara tetangga. #rugikita https://t.co/dzXnfEAqqh— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) December 22, 2020