Muhammadiyah : Insiden FPI Jangan Tutupi Kasus Korupsi

- 8 Desember 2020, 18:43 WIB
 kata Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas
kata Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas /Antara

DESKJABAR – Pengurus Pusat (PP) Muhamadiyah mengingatkan masyarakat luas agar insiden tewasnya enam anggota Front Pembela Islam (FPI) tidak menutupi kasus-kasus korupsi yang sedang marak akhir-akhir ini.

"Jangan sampai perkara ini menutup kesadaran kita bersama. Sebab, ada potensi terjadinya kejahatan dalam bentuk lain yaitu korupsi," kata Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas saat jumpa pers secara virtual, yang dikutip DeskJabar dari Antara, di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020.

Busyro yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggantikan Antasari Azhar tersebut mengatakan saat ini kejahatan korupsi makin terstruktur, sistematis dan masif. "Saat ini tidak hanya pandemi Covid-19 tetapi juga pandemi korupsi," katanya.

Empat menteri yang diproses hukum oleh KPK selama periode Presiden Jokowi menunjukkan korupsi makin tersistem. Artinya, terdapat problem besar yang mesti diselesaikan bersama. "Praktik korupsi adalah musuh bersama," ujar dia.

Menurut Sarjana Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia tersebut, persoalan atau penanganan korupsi tidak hanya pekerjaan polisi atau KPK saja. Namun, jauh dari itu melibatkan semua aspek masyarakat tanpa terkecuali.

Ia mengingatkan jangan sampai kejadian tewasnya enam anggota FPI bisa melupakan atau membuat masyarakat lengah sehingga terjadi kejahatan korupsi.

Dikatakan, semakin hari, upaya mewanti-wanti atau mewaspadai praktik korupsi membutuhkan pencermatan lebih oleh semua elemen masyarakat. "Ini sebagai bentuk tanggung jawab demokrasi," katanya.

Terakhir, ia berharap pihak-pihak terkait mengusut tuntas dan secara terbuka menangani kasus kematian enam anggota FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Baca Juga: FPI Sebut Rombongan Habib Rizieq Diserang OTK di Tol Karawang Timur

Jokowi Dikecam

Sementara itu, pendiri Partai Ummat, Amien Rais mengutuk kejadian pembunuhan terhadap enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) pada kejadian di  KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek Tol Karawang Timur, Senin, 7 Desember 2020.

Keterangan Amien Rais tersebut, muncul pada kanal Youtube Amien Rais Official, berjudul Jangan Bermain Dengan Nyawa #lawankezaliman, yang diunggah pada Senin, 7 Desember 2020.

Amien Rais melontarkan sikapnya terhadap kejadian tewasnya enam anggota FPI yang ditembak polisi pada kejadian dimaksud. Bahkan, Amien Rais langsung menunjuk kepada Predisen Indonesia, Joko Widodo alias Jokowi.

“Saya tidak akan menyatakan mana yang benar mana yang benar, mana yang salah, ada dua versi. Tapi saya ingin mengingatkan, bahwa dalam Al Qur’an, nyawa manusia atau jiwa manusia, itu jauuuh lebih berharga daripada nyawa, misalnya kelinci atau kucing atau kerbau, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Amien Rais pun mengingatkan kepada aparat keamanan, dimana Polri dan TNI agar merenungkan, bahwa baju seragam yang dipakai, berikut tank, panser, pesawat terbang, helikopter, peluru, bedil, dll, semua datang dari rakyat yang bayar pajak.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: YouTube ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x