DESKJABAR - Anggota DPR RI Fadli Zon diserang teror oleh orang yang tidak dikenal. Teror terhadap politisi Partai Gerindra tersebut tidak lama setelah baku tembak antara polisi Polda Metro Jaya dengan para pendukung Habib Rizieq Shihab.
Adanya teror terhadap dirinya tersebut diutarakan melalui akun twitternya. Fadli Zon yang kerap mencuitkan kritik diakun twitternya itu tiba-tiba ditelepon beberapa kali oleh orang yang tidak kenal dan nomor handphone yang berbeda beda, (Fadli Zon diserang teror).
Serangan teror telepon tersebut sama hebatnya pada hari Pemilihan Presiden tahun 2019. Telepon dari peneror itu terus berdering tiada henti terus menerus dari no random Amerika Serikat. Tentu saja menurut Fadli Zon hal ini membuat tidak nyaman.
Baca Juga: Fadli Zon Protes Keras, Kenapa Polisi Harus Menembak Mati Korban Yang Diduga Pendukung Habib Rizieq
Dari itulah, melalui cuitan akun twitternya Fadlin Zon meminta pada oknum yang melakukan nya untuk segera menghentikan cara cara yang tidak terpuji seperti ini.
Berikut cuitan lengkap Fadli Zon dalam akun twitternya: "Wah HP saya langsung diserang tero robocall seperti hari H Pilpres 2019. Telepon terus menerus dari nomor random Amerika Serikat. Saya minta pada oknum yang melakukan ini, hentikanlah cara cara seperti ini."
Wah HP sy langsung diserang teror robocall seperti hari H Pilpres 2019. Telpon terus-menerus dr no random Amerika Serikat. Sy minta pd oknum yg lakukan ini, hentikanlah cara2 spt ini. pic.twitter.com/14Cw701Gnd— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 7, 2020
Baca Juga: Kadin dan Pemuda Pancasila Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Covid-19 di Pangandaran
Fadlin Zon sendiri sebleumnya mengeluarkan pernyataan keras adanya penembakan yang menewaskan enam orang. Empat lainnya melarikan diri saat terjadi baku tempat antara polisi dengan petugas dari Polda Metro Jaya. Pelaku yang berkonfrontasi dengan pihak kepolisian tersebut diduga dari kelompok pengikut Habib Rizieq Shihab.
Seperti diutarakan dalam akun twitternya yang menyebutkan polisi jangan gegabah gunakan senjata. Dari itulah kasus ini diminta untuk diusut tuntas sampai terang benderang.