Network
DESKJABAR - Jabar memiliki tujuh potensi ekonomi baru pasca pandemi Covid-19, yaitu meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok, swasembada pangan, swasembada teknologi, mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan, digital ekonomi, penerapan ekonomi berkelanjutan dan pariwisata lokal.
Hal itu dikemukakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, usai menghadiri "Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 Provinsi Jabar: Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi" di Kota Bandung, Kamis, 3 Desember 2020.
Ridwan Kamil optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Jabar akan semakin membaik di 2021, terutama jika didukung ketahanan pangan yang memadai.
Baca Juga: Anton Charliyan: Untuk Meredam OPM Perlu Ada Operasi Gabungan TNI-POLRI
“Insya Allah tahun depan ekonomi Jabar akan tumbuh 4 sampai 5 persen, walaupun di akhir tahun kita upayakan bisa mendekati 0 atau lebih sedikit,” ujar gubernur yang akrab disapa Kang Emil.
Dikutip dari Antara, Kang Emil menegaskan bahwa ketahanan pangan menjadi prioritas utama Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat dalam mendorong ekonomi baru pada 2021.
"Itulah mengapa saya mengajak orang kota kembali ke desa, tanah (yang ditanam) nanti disiapkan, yang penting mereka mau berwirausaha di tanah yang kami sediakan. Kalau (swasembada pangan) itu lancar, Insyaallah ekonomi kita akan terkendali," kata Kang Emil.
Baca Juga: Rutan Bandung Terapkan Pemeriksaan Ketat Covid-19 Dan Geledah Barang
Terkait swasembada pangan untuk mencapai ketahanan pangan, Kang Emil menjelaskan bahwa salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan potensi lahan di desa untuk bercocok tanam sesuai dengan kebutuhan.
