Pilpres AS 2020, Facebook Labeli Postingan Trump. Inilah penjelasannya

4 November 2020, 18:40 WIB
ilustrasi /foxbusiness.com/

DESKJABAR – Facebook melabeli dua postingan calon presiden AS Donald Trump sebagai informasi salah dan menyesatkan tentang hasil Pemilihan Presiden AS.

Dikutip dari laman Business Insider, pada Rabu, 4 November 2020 pagi, saat suara masih dalam penghitungan, Trump memposting di facebook-nya yang dinilai sebagai postingan yang membahayakan dan menyesatkan.

Posting pertamanya, Trump meengklaim bahwa suara yang diperolehnya meningkat tajam dan menuduh Partai Demokrat berupaya mencuri hasil suara.

Baca Juga: Biden Raih Dukungan dari Banyak Selebritas, Trump Tetap Sedikit

Facebook kemudian melabeli postingan tersebut dengan catatan bahwa hasil akhir mungkin berbeda dari penghitungan suara awal. Sebab, penghitungan suara akan memerlukan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Kebijakan Facebook dengan menyediakan platform pengecekan fakta tentang Pemilihan Presiden AS 2020, merupakan hasil kesepakatan dengan Pusat Kebijakan Bipastisan.

Tak lama kemudian, Trump kembali memposting bahwa dia "akan membuat pernyataan malam ini (Rabu). Kemenangan besar!"

Postingan kedua ini dilabeli sebagai informasi salah. Facebook dalam keterangannya menyebut bahwa saat ini suara masih dalam penghitungan. Sehingga peenang Pemilihan Presiden AS 2020 belum bisa ditentukan.

Baca Juga: Karena Ada yang Positif Covid-19, Kantor Setda Pangandaran Diliburkan

Dalam sebuah pernyataan, seorang juru bicara Facebook mengatakan bahwa begitu Presiden Trump mulai membuat klaim kemenangan yang prematur, pihaknya mulai menjalankan pemberitahuan top-of-feed di Facebook dan Instagram, sehingga semua orang tahu bahwa suara masih dihitung dan pemenangnya belum bisa diproyeksikan.

Menurutnya, suara masih dalam penghitungan dan masih terlalu dini untuk membuat proyeksi siapa yang menang.

“Semua negara bagian juga berhak mengesahkan hasil pemilu, kemudian mereka menunjuk sejumlah pemilih sesuai dengan jumlah perwakilan mereka di kongres, sebagai pemilih elektoral, sistem yang sudah dibangun sejak abad 18 oleh para pendiri Amerika Serikat,” tuturnya.

Baca Juga: PS5 dan Xbox Series Siap Meluncur November Ini, Sony Sudah Kantongi Lima Sertifikat

Pada Pilpres AS tahun ini, negara bagian harus mengesahkan hasil mereka sebelum 8 Desember, juga dikenal sebagai tenggat waktu "safe harbour".

Pada 14 Desember, para pemilih akan berkumpul di semua 50 negara bagian dan District of Columbia untuk secara resmi memberikan suara mereka untuk presiden dan wakil presiden.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler