Hasil Studi, Jauhkan AC dari Ruangan ICU yang Merawat Pasien Corona

20 Oktober 2020, 10:40 WIB
RS Darurat Penanganan Pasien COVID-19 Wisma Atlet, Kemayoyan, Jakarta. /Setpres

DESKJABAR – Hasil riset, unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 harus dijauhkan dari AC untuk membatasi risiko infeksi terhadap dokter.

"Resirkulasi udara oleh sistem AC yang terpusat inilah yang menyebabkan infeksi signifikan terhadap kalangan medis kami dan juga menyebabkan kematian dokter dan perawat.”

Demikian pernyataan hasil studi yang dilakukan Institut Sains India di Bengaluru, yang dianggap sebagai salah satu universitas sains terbaik di negara tersebut.

Baca Juga: Kalangan Buruh Tolak Wacana Upah Tidak Naik pada 2021, Aksi Unjuk Rasa Disiapkan

Dilaporkan Reuters seperti dikutip dari kantor berita Antara, Selasa, 20 Oktober 2020, petugas medis adalah garda depan di seluruh dunia memikul beban terberat krisis virus corona.

Lebih dari 500 dokter meninggal akibat Covid-19 di India, negara terparah kedua di dunia, saat infeksi mendekati angka delapan juta.

Sementara secara global, setidaknya 7.000 petugas kesehatan di seluruh dunia meninggal karena terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Awas Ada Hoax Ditengah Program Banpres Produktif UMKM

Sedangkan di Indonesia, data terbaru yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 15 Oktober 2020 sebanyak 136 dokter meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Menurut WHO, mengurangi resirkulasi udara dan meningkatkan penggunaan udara luar ruangan, mampu meminimalisasi risiko penyebaran virus corona di ruangan tertutup.

Studi terdahulu menyarankan negara-negara dengan iklim panas berhati-hati dengan menjaga ruangan tertutup tidak kering akibat pendingan AC yang berlebihan.

Baca Juga: Waduk Darma Kuningan Disiapkan Jadi Tujuan Wisata Air Internasional

Studi itu mencatat bahwa menjaga tingkat kelembaban dalam ruangan antara 40-60 persen dapat membantu membatasi penularan virus.

Apabila tanpa AC, ICU dapat dilengkapi dengan kipas yang memaksa udara untuk masuk, juga dengan kipas penyedot untuk menarik udara terinfeksi dan mengatasinya dengan filter udara berbahan dasar sabun atau air yang sangat panas sebelum melepaskannya ke luar, menurut studi.

"Pasien (Covid-19) di ICU merupakan sumber aktif virus, dan mereka secara konsisten mengeluarkan partikel," kata A.G. Ramakrishnan, penulis utama studi tersebut, kepada Reuters. "Sehingga, kalau kita tidak menyaring udara, hal itu memperburuk keadaan."

Di ICU, tempat AC diperlukan, sistem AC dari ruang ICU Covid-19 dapat diputus dari ICU yang lain dan kipas penyedot harus dipasang untuk menarik udara yang terinfeksi dan kemudian disaring, menurut studi tersebut.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler