Antisipasi Demo Tolak Omnibus Law, Jalan di Sekitar Istana Negara Ditutup Sejak Senin Malam

13 Oktober 2020, 06:06 WIB
ilustrasi /

DESKJABAR – Jalan disekitaran Istana Negara ditutup sejak Senin malam untuk mengantisipasi demo penolakan Omnibus Law yang digelar ANAK NKRI pada Selasa siang.

Ruas Jalan Medan Merdeka Barat atau Patung Kuda menuju arah Istana Negara ditutup sejak Senin, 12 Oktober 2020 malam.

Dikutip desk jabar dari rri.ci.id., petugas kepolisian juga menutup akses jalan dari Harmoni menuju Istana.

Baca Juga: Pelajar Depok Terancam di Drop Out (DO), Jika Ikut Demo Menolak UU Ciptaker

"Malam ini Merdeka Barat (Patung kuda ke arah Istana) ditutup," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo di Jakarta, Senin tengah malam.

Petugas Ditlantas Polda Metro Jaya juga menyiapkan pengalihan arus lalu lintas secara situasional di sekitar Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat saat massa pengunjuk rasa memadati kawasan tersebut.

Seperti diketahui, setelah elemen buruh, mahasiswa, dan pelajar menggelar unjuk rasa berhari-hari untuk menolak Omnibus Law, giliran sejumlah ormas Islam berencana menggelar demo Selasa, 13 Oktober 2020.

Baca Juga: Bencana di Kabupaten Tasikmalaya Tersebar di 35 Titik di 12 Kecamatan

Sayangnya, mereka tidak diizinkan mendekati Istana Negara yang akan dijaga oleh sekitar 500 polisi.

Peserta demo yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis atau ANAK NKRI tersebut terdiri dari Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Front Pembela Islam, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.

Aksi unjuk rasa direncanakan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca Juga: Giliran Ormas Islam Berencana Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law Selasa Besok

Sementara itu, Polda Metro Jaya meminta kepada para orang tua dan semua pihak untuk meningkatkan pengawasan terhadap pelajar agar tidak terhasut pihak tak bertanggung jawab untuk terlibat dalam aksi unjuk rasa anarkis.

"Kami mengimbau kepada orang tua, guru, dinas pendidikan untuk melakukan pengawasan, pengendalian mereka, jangan sampai mereka karena terhasut diajak mereka mengikuti kemudian dimanfaatkan untuk melakukan anarkisme juga vandalisme," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mako Polda Metro Jaya, seperti dikutip dari Antara, Senin, 12 Oktober 2020.

Nana mengungkapkan, polisi telah mengamankan 1.192 orang lantaran terlibat bentrok dan perusakan fasilitas umum dalam unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020, sebagian besar massa yang diamankan polisi adalah pelajar.

"64 persen yang kita amankan ini adalah pelajar dari berbagai daerah, Jakarta, Tangerang, Subang, Karawang, Bogor, dan ada juga dari Indramayu," tambahnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara RRI

Tags

Terkini

Terpopuler