MOBIL Hidrogen Diprediksi akan Menekan Pasar Mobil Listrik di Tengan Persaingan Mobil Ramah Lingkungan

22 Februari 2024, 07:05 WIB
Toyota Mirai adalah mobil berbahan bakar hidrogen yang sudah beredar luas di psaran. Benarkan mobil hidrogen akan menekan pasar mobil listrik dan mobil hybrid? /Toyota/

DESKJABAR – Meski saat ini teknologi mobil sedang mengarah ke mobil hybrid dan mobil listrik akibat tuntutan pengurangan emisi karbon. Namun belum sampai puncaknya, keberadaan mobil ini akan terancam dengan mobil hydrogen.

Bahkan sejumlah pengamat memprediksi puncak pasar mobil hybrid dan mobil listrik di era mobil ramah lingkungan hanya akan sampai pada 30 persen saja. Selebihnya akan didominasi oleh mobil-mobil berbahan bakar hydrogen.

Baca Juga: ANGIN TORNADO Porak Porandakan Rumah Warga, Pohon Tumbang, Kendaraan Rusak di Rancaekek Kabupaten Bandung

Apa perbedaan mobil hybrid, mobil listrik (electric vehicle/EV) dan mobil hydrogen?

Mengutip dari laman mobillistrik.net, ketiganya memiliki perbedaan terkait sumber energi untuk mengerakkan mesin mobil.

Mobil Listrik (EV) adalah mobil yang menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaga dan dilengkapi dengan baterai sebagai sumber tenaga listriknya. Sebuah mobil listrik (100 persen listrik) hampir dipastikan memiliki baterai untuk menyimpan energi listriknya

Mobil hibrida atau Hybrid Car adalah mobil yang memiliki mesin bakar konvensional (baik diesel maupun bensin) namun dilengkapi juga dengan motor listrik dan baterai. Secara sederhana mobil jenis ini memiliki dua sistem sumber tenaga (hybrid) yaitu mesin bakar dan mesin listrik – plus baterai tentu saja.

Tujuan penggunan dua sistem tenaga ini adalah tentu saja untuk menghemat penggunaan bahan bakar terutama pada kecepatan yang tidak terlalu tinggi

Mobil hidrogen sebenarnya adalah sebuah mobil listrik. Perbedaan mendasar tentu saja sumber tenaga listrik yang akan digunakan oleh mesin listriknya.

Kalau mobil listrik mendapatkan energi listriknya dari baterai yang yang telah di isi ulang di stasiun pengisian listrik, sedangkan Mobil Hidrogen mendapatkan listriknya dari hasil proses elektrokimia antara gas hidrogen dan udara yang terjadi pada sebuah kumpulan fuel cells yang nantinya menghasilkan listrik untuk menggerakkan motor listrik.

Masa Depan Mobil Hidrogen

Pabrikan mobil asal Jerman, BMW mengatakan bahwa di era  transportasi mendatang, fokusnya adalah pada kinerja cepat, pengisian bahan bakar cepat, dan pilihan ramah lingkungan.

Mesin hidrogen muncul sebagai pengubah permainan yang potensial dalam industri otomotif, sejalan dengan prioritas ini kecepatan.

Hanya segelintir pabrikan yang secara aktif mengembangkan teknologi ini untuk memimpin kendaraan bertenaga hidrogen, dan BMW termasuk di antara mereka.

Meskipun kendaraan sel bahan bakar hidrogen memiliki kesamaan dengan kendaraan listrik (EV), kendaraan tersebut memiliki kualitas unik yang membedakannya. Seperti mesin lainnya, mesin hidrogen dapat diisi bahan bakar dengan cepat dan mempertahankan jarak tempuh yang konsisten terlepas dari perubahan suhu.

Baca Juga: HITUNG Mundur Ramadhan 2024, Sidang Isbat di Tanggal Ini serta Jadwal dan Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

BMW sendiri berencana akan memperkenalkan BMW iX5 Hydrogen, salah satu dari tiga kendaraan bertenaga hidrogen yang hadir di dealer BMW pada tahun 2024. Meski demikian, mobil ini masih menggunakan sel bahan bakar produk Toyota.

Pabrikan mobil asal Jepang, Toyota dikenal sebagai  pendukung paling vokal untuk mobil hidrogen. Bulan lalu pimpinan Toyota, Akio Toyoda, mengatakan bhwa  pangsa pasar mobil bertenaga baterai diprediksi akan mencapai puncaknya pada angka 30%, dan sisanya adalah hidrogen dan mesin pembakaran internal.

Saat ini, mobil Mirai produk Toyota adalah satu-satunya mobil bertenaga hidrogen yang tersedia secara luas di pasaran, bersama dengan SUV Nexo dari Hyundai Korea Selatan.

Sementara itu Jean-Michel Billig, Kepala Teknologi Pengembangan Mobil Hidrogen di Stellantis mengatakan bahwa hydrogen menawarkan pengisian bahan bakar dalam empat menit, muatan lebih tinggi, dan jangkauan lebih jauh.

Mirai, mobil Hidrogen produk Toyota, mampu  menempuh jarak 400 mil untuk kembali mengisi ulang bahan bakar hydrogen.

Stellantis pada bulan lalu memulai produksi mobil van hidrogen di Perancis dan Polandia.

Benarkah Bahan Bakar Hidrogen Lebih Unggul?

Hidrogen adalah zat yang paling ringan. Ketika bereaksi dengan oksigen, ia hanya menghasilkan air dan melepaskan banyak energi. Gas yang tak kasat mata ini tampak seperti bahan bakar ramah lingkungan di masa depan.

Beberapa eksekutif perusahaan otomotif terkemuka dunia berharap teknologi ini akan melengserkan baterai sebagai teknologi pilihan untuk berkendara tanpa emisi.

Namun banyak pakar energi tak seantusias dengan para pelaku otomotif tentang keunggulan bahan bakar hydrogen.

Baca Juga: Spesifikasi Apple iPad Pro dan iPad Air Terbaru Bocor ke Publik, Diperkirakan Meluncur Maret 2024

Meskipun hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta, hidrogen biasanya tidak ditemukan dalam bentuk murni dan sering kali digabungkan dengan unsur lain. Menciptakan hidrogen murni untuk kendaraan melibatkan proses intensif energi untuk memecah senyawa, biasanya berasal dari bahan bakar fosil seperti gas alam.

Bahkan bos Tesla, Elon Musk, menggambarkan teknologi ini sebagai “penjualan yang bodoh” dengan mempertanyakan mengapa menggunakan listrik ramah lingkungan untuk membuat hidrogen ketika Anda dapat menggunakan listrik yang sama untuk menggerakkan mobil?

Setiap transformasi energi melibatkan panas yang terbuang. Artinya, bahan bakar hidrogen pasti menghasilkan lebih sedikit energi pada kendaraan.

David Cebon, seorang profesor teknik mesin di Universitas Cambridge, mengatakan bahwa dibutuhkan listrik sekitar tiga kali lebih banyak untuk membuat hidrogen dapat menggerakkan mobil dibandingkan hanya untuk mengisi baterai.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Guardian BMW Global

Tags

Terkini

Terpopuler