DESKJABAR - Waktu merupakan dimensi ke-4 yang diketahui oleh manusia. Waktu dipakai untuk mengurutkan kejadian-kejadian yang terjadi di masa lalu, sekarang, hingga di masa depan.
Terutama sejak revolusi industri mulai digaungkan banyak ilmuwan yang berusaha mencari tahu lebih dalam tentang hakikat waktu.
Waktu menjadi inti penelitian dari berbagai bidang mulai dari agama, filsafat, hingga tidak sedikit ilmuwan yang percaya bila waktu adalah salah satu pondasi dasar dari alam semesta.
Baca Juga: Daftar TOPSKOR Piala Dunia 2022 Qatar Hari Ini, Mbappe Kejar Valencia, Messi Mulai Panas
Bahkan beberapa dari mereka diketahui berupaya untuk membuat alat yang bisa melakukan perjalanan menembus waktu.
Bahkan Stephen Hawking pernah tidak percaya penjelajahan waktu. Namun pemikirannya kemudian berbalik 180 derajat. Menjelang akhir masa hidupnya.
Hawking menulis buku terakhir yang di dalamnya ada pembahasan mengenai penjelajah waktu. Dan masih ada harapan bahwa perjalanan kembali ke masa lalu dapat dilakukan sesuai dengan hukum alam semesta.
Baca Juga: Longsor Maribaya Menutup Akses Jalan Menuju Kawasan Wisata The Lodge
Penelitian ilmuwan tentang waktu, terutama oleh ilmuwan Albert Einstein, gravitasi mempengaruhi kecepatan waktu.
Ilmuwan yang dianggap paling cerdas di abad ke-20 Albert Einstein menyatakan bila gravitasi dapat membuat waktu berjalan lebih lambat daripada seharusnya.
Efek gravitasi sangat berpengaruh terhadap aliran waktu saat mendekati sumber objek gravitasi yang mengeluarkan daya tarik yang sangat besar.
Baca Juga: Penjahit Kepercayaan Jokowi, Membuat 82 Busana Seragam Panitia Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono
Menurut Teori Relativitas Khusus, ruang dan waktu tidak absolut, melainkan relatif. Artinya, ruang dan waktu berbeda untuk setiap orang.
Bagaimana seseorang mengalami kejadian dalam ruang dan waktu bergantung pada dua hal, di mana orang tersebut mengamatinya dan seberapa cepat ia bergerak bila dibandingkan dengan kecepatan cahaya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan jam atom, gravitasi lebih lemah di angkasa membuat waktu terbang lebih cepat hingga beberapa nano detik.
Jika jam atom dibawa ke tempat dengan ketinggian yang berbeda maka waktu yang di tunjukan pun tidak akan sama.
Dalam fisika, ruang-waktu mengacu pada representasi gabungan dari ruang tiga dimensi dan waktu satu dimensi dalam struktur matematika empat dimensi.***