DESKJABAR - Telaga Sarangan adalah salah satu destinasi wisata danau alami unggulan yang terletak di lereng Gunung Lawu.
Telaga Sarangan terletak di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Suasana alam Telaga Sarangan sangat elok dan indah, dimana banyak dikelilingi pepohonan sehingga suasana teduh, sejuk, dan segar akan terasa.
Dikutip dari nationalgergraphic.co.id luas Telaga Sarangan diperkirakan mencapai 30 hektar dengan kedalaman 28 meter, dimana di bagian tengah terdapat semacam pulau kecil.
Baca Juga: Darwin Nunez Ngamuk, Liverpool Bantai RB Leipzig
Keberadaan pulau kecil yang ada di tengah telaga tersebut dikeramatkan oleh penduduk sekitar, dimana menurut mitos warga setempat di Pulau itu bersemayam roh leluhur, yakni Kyai dan Nyai Pasir.
Bahkan, mereka percaya bahwa penunggu tersebutlah yang sering membuat orang-orang hilang secara misterius dari speed boat.
Seperti kejadian pada tanggal 5 Februari 2022 lalu. Dikutip dari YouTube ULI Channel yang berjudul "LAGI, Telaga Sarangan Meminta Tumbal/Misteri Kyai Pasir Ular Besar Penunggu Sarangan!!" yang dirilis tanggal 7 Februari 2022.
Diberitakan ada seorang pengemudi speed boat, bernama Darmin yang terjatuh dan tenggelam di Telaga Sarangan.
Ketika itu, Darmin menghentikan perahunya dan maju ke depan untuk memotret penumpangnya di depan tulisan Telaga Sarangan, tiba-tiba saja Darmin terpeleset dan terjatuh ke telaga.
Darmin kemudian ditemukan pada pukul 21.00 WIB sejauh 10-20 meter dari lokasi pertama kali jatuh dalam keadaan meninggal dunia.
Kisah misteri tentang penunggu Telaga Sarangan tersebut, warga setempat juga sering menyebut dengan Telaga Pasir. Korban-korban yang tenggelam di Telaga Sarangan dipercaya menjadi makanan Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Baca Juga: Apakah Sholat Anda Diterima? Waspada, Jika Ibadah Masih seperti Ini, Tidak Disukai Allah SWT
Beberapa kasus yang terjadi, orang-orang yang hilang atau tenggelam secara misterius di Telaga Sarangan seringkali jenazahnya tidak pernah ditemukan.
Oleh karena itu, warga setempat meyakini jika ada korban yang tenggelam harus dilakukan ruwatan atau ritual kepada Kyai Pasir dan Nyai Pasir agar mengembalikan jenazah tersebut.
Jenazah yang tidak pernah ditemukan, warga mempercayainya bahwa mereka menjadi penghuni abadi untuk menemani Kyai Pasir dan Nyai Pasir menghuni Telaga Sarangan.***