DESKJABAR - Saat ini banyaknya rezeki, uang, materi dan kekuasaan adalah penentu kebahagiaan di dunia.
Sehingga sangat tidak heran kalau zaman sekarang orang berlomba-lomba mencari kekayaan dengan menghalalkan segala cara. Yang penting duit banyak, kadang kadang tidak peduli dia senang di atas penderitaan orang lain.
Jauh dari ibadah kepada Tuhan, maksiat terus dijalankan namun rezekinya jauh melimpah dan didapat dengan mudah. Kok bisa?
Baca Juga: PERSIB TERUSIR dari GLBA, Persib Vs Bhayangkara FC di Si Jalak Harupat Tanpa Penonton
Sementara orang yang bekerja membanting tulang setiap hari, ibadah rajin tetapi rezekinya seret. Apakah Allah tidak adil? Apakah Allah pilih kasih?
Hati-hati, dalam Islam dikenal adanya Istidraj, apakah itu?
Hal itu dijelaskan Ustadz Adi Hidayat dalam ceramah nya.
"Istidraj adalah suatu kondisi ketika seseorang merasakan penambahan nikmat, diraih secara mudah. Pada saat yang bersamaan semua titipan nikmat itu tidak membawa nilai-nilai kebaikan dan disertai pengingkaran," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Persib Bandung Dikabulkan, Persib VS Bhayangkara FC, Grup C di Stadion Jalak Harupat, Tanpa Penonton
Contoh istidraj adalah Qorun, sepupunya Nabi Musa. yang minta didoakan oleh Nabi Musa agar menjadi kaya.
Atas izin Allah Qarun sangat mudah mendapat kekayaan, Dan akhirnya Qorun mulai sombong serta meninggalkan agamanya.
Singkat cerita di puncak kesombongan nya Allah menghukum dengan mengubur Qarun beserta tumpukan hartanya yang banyak
Beberapa waktu uang lalu dihebohkan dengan kehadran crazy rich di Indonesia yang hartanya sangatlah banyak dan didapat dengan mudah.
Baca Juga: Harus Tahu, Cara Menyikapi Penyakit Sosial LGBT, Simak Penjelasan Para Ahli
Tapi yang harus diingat bahwa tidak ada keberkahan dari harta yang didapat, sehingga dalam sekejap hartanya pun lenyap kembali.
Ustadz Adi Hidayat dalam youtube Adi hidayat official Istidraj dan Bahaya yang Mengintai - Ustadz Adi Hidayat , 29 September 2021, mengatakan, jangan pernah merasa kecil hati ketika melihat orang dzalim, tak pernah beribadah nampak semakin kuat cengkeramannya, semakin lancar bisnisnya. Itu mereka terkena istidraj.
"Itu cuma urusan dunia , ketika pada saatnya meninggal maka akan ditinggalkan. Kita diberi kesempatan mencari bekal akhirat dengan beribadah,” kata Ustadz Adi Hidayat mengingatkan.
Allah SWT memberikan rezeki kepada manusia, namun jika manusia itu rezekinya melimpah walau jarang beribadah, bahkan sering berbuat maksiat, maka itu tanda istidraj dari Allah SWT.
Dan, ini juga bisa dimaknai sebagai jebakan berupa kenikmatan duniawi yang membuat orang lupa diri dan terus bermaksiat, karena merasa tetap diberikan anugerah dan rezeki yang banyak sepertI kisah Qarun tadi.
Lalu kenapa orang-orang itu terkena istidraj , Ini penjelasan Ustadz Adi Hidayat.
1.Orang yang selalu mendustakan nikmat dan ayat-ayat Allah.
Meremehkan dan enggan untuk mengamalkan dalam keseharian, padahal mereka telah mengetahuinya, hal tersebut selaras dengan firman-Nya:
Dusta ini lama kelamaan .menjadi kebiasaan. Bisa untuk menjaga kekuasaannya atau martabatnya di depan orang banyak supaya bisa terus berkuasa.
2.Selalu berbuat maksiat.
Mereka selalu berbuat maksiat, dan Ini juga menjadi sepertI kebiasaan dan gaya hidup bermewah mewah
3.Jarang Sakit.
Orang yang terkena istidraj sepertInya jarang terkena sakit. Dan seringkali menyombongkan kesehariannya.
Orang-orang dengan ciri-ciri sepertI itu, ada kemungkinan mereka sedang mendapat istidraj.Rezeki berlimpah Namun pada saat yang sama ada azab mengintai,***